News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Lagi Pasang Jebakan Buat Al Qassam, Unit Elite Tentara Israel Jebol Diberondong Serangan di Jabalia

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan infanteri Tentara Israel (IDF) saat melaksanakan operasi militer di Jabalia, Gaza Utara. Penyergapan demi penyergapan menyebabkan kerugian besar di kalangan IDF.

Terutama, komandan Brigade Lapis Baja ke-401 Divisi 162 Israel, Kolonel Ehsan Daqsa, dieliminasi oleh pejuang al-Qassam di kota itu.

Selain itu, pejuang al-Qassam dalam poros konfrontasi ini telah melakukan beberapa operasi tingkat atas lainnya terhadap pasukan khusus Israel, komandan, dan pasukan lapis baja.

Sementara pada hari Sabtu (16/11/2024), Brigade al-Qassam dan penembak jitu Brigade al-Ansar mengeluarkan seorang tentara Israel yang diposisikan di bagian selatan lingkungan al-Zaytoun, di Kota Gaza.

Rekaman operasi juga dibagikan.

Kemudian, komando militer Israel mengumumkan bahwa seorang tentara dari Batalyon Infanteri 90th Brigade 900th tewas di Jalur Gaza utara.

Pejuang Al-Qassam juga menembakkan salvo roket ke pemukiman kota Sderot, yang terletak di timur laut Jalur Gaza.

IDF Makin Lemah usai Digempur Hizbullah di Wilayah Utara

Diberitakan sebelumnya koresponden urusan militer untuk Israel Hayom menyebut bahwa pasukan Israel (IDF) belum mengalahkan Hizbullah.

Pihaknya juga menekankan bahwa kini situasinya IDF masih jauh dari kata "selesai".

Ia mencatat sentimen tersebut tidak hanya dibicarakan oleh para pemukim Israel di utara dan tentara zionis yang bertempur di Lebanon selatan.

Namun juga oleh penduduk Tel Aviv, mengutip Channel 12.

"Tidak diragukan lagi bahwa pencapaian Israel semakin berkurang seiring berjalannya waktu, sementara pencapaian Hizbullah semakin meningkat," bunyi laporan di Channel 12.

Senada dengan itu, penasihat strategis Barak Sari mengatakan bahwa Hizbullah tengah bergerak menuju perang gesekan yang berkepanjangan.

"Israel kurang siap menghadapi konflik jenis ini, karena negara itu berupaya untuk kembali ke keadaan normal dan memulihkan ekonomi serta masyarakatnya."

Sementara itu Moshe Davidovich, kepala Forum Pemukiman Garis Depan Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki, menggambarkan keadaan tenang yang aneh bercampur dengan kepanikan ekstrem.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini