Dua warga negara China yang merupakan mantan manajer hubungan di bank juga didakwa pada bulan Agustus.
Liu Kai, 35, yang merupakan manajer hubungan di bank swasta Swiss Julius Baer, didakwa membantu Lin Baoying dalam menyerahkan dokumen pajak palsu pada November 2020.
Wang Qiming, 26, mantan manajer hubungan Citibank, didakwa melakukan pencucian uang tunai senilai $481.678 yang dikumpulkannya atas nama Su Baolin, dan memalsukan dokumen pinjaman untuk menipu Citibank tentang sumber dana Vang Shuiming.
Polisi mengatakan penyelidikan dan proses pengadilan terhadap pihak lain yang diduga memfasilitasi kegiatan pencucian uang masih berlangsung.
Aset dan uang tunai yang disita dari kasus tersebut akan masuk ke Dana Konsolidasi, yang serupa dengan rekening bank yang dimiliki Pemerintah, yang darinya pengeluaran pemerintah dilakukan.
Setelah berita kasus pencucian uang pertama kali tersiar pada Agustus 2023, sebuah komite antarkementerian dibentuk untuk meninjau sistem keuangan Singapura dan memperkuat rezim anti pencucian uangnya.
Komite Antar Kementerian tentang Anti Pencucian Uang menerbitkan laporan pada tanggal 4 Oktober yang merinci langkah-langkah baru untuk memperketat upaya anti pencucian uang, termasuk memberi nasihat kepada pedagang barang bernilai tinggi tentang cara mengidentifikasi tanda-tanda bahaya dalam transaksi yang mencurigakan.
Pada tanggal 18 November, polisi mengatakan Pemerintah akan terus meningkatkan pertahanan Singapura terhadap pencucian uang untuk menjaga reputasi negara yang diperoleh dengan susah payah sebagai pusat keuangan internasional yang tepercaya dan bereputasi baik yang diatur oleh aturan hukum.
“Kami akan terus menyambut bisnis dan investor yang sah, tetapi tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk menumpas penjahat yang berusaha mengeksploitasi ekosistem Singapura untuk keuntungan kriminal.”
Swiss-nya Asia
Singapura g seringkali disebut sebagai "Swiss-nya Asia" mulai menarik perhatian bank dan pengelola kekayaan global pada tahun 1990-an.
Reformasi ekonomi di China dan India mulai membuahkan hasil.
Pada tahun 2000-an, Indonesia yang baru stabil pun mengalami pertumbuhan kekayaan.
Singapura dengan segera menjadi surga bagi bisnis asing berkat hukum yang ramah investor, pembebasan pajak, dan insentif lainnya.