Serangan itu menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di jantung kota Beirut sebelum fajar hari Sabtu, meninggalkan kawah besar, wartawan AFP di tempat kejadian melaporkan.
Seorang sumber keamanan senior Lebanon mengatakan, "seorang perwira tinggi Hizbullah menjadi sasaran" dalam serangan itu, tanpa mengonfirmasi apakah pejabat itu telah terbunuh atau tidak.
Di sisi lain, pejabat Hizbullah Amin Cherri mengatakan tidak ada pemimpin gerakan Lebanon yang menjadi sasaran di Basta.
Sebagai informasi, Hizbullah mulai menyerang Israel pada 8 Oktober 2023, sehari setelah serangan Hamas di Israel selatan, yang memicu pertempuran selama lebih dari setahun.
Serangan itu meningkat menjadi perang habis-habisan pada bulan September dengan serangan udara besar-besaran Israel di Lebanon, dan kemudian serangan darat Israel ke selatan negara itu.
Hizbullah telah menembakkan ribuan roket ke kota-kota Israel, termasuk sekitar 250 pada Minggu (24/11/2024).
Baca juga: Jebakan Hizbullah Berhasil, 6 Tank Merkava Israel Hancur, IDF Pilih Mundur dari Al-Bayyada
Sejak 23 September, Israel telah mengintensifkan kampanye udara Lebanonnya, kemudian mengirim pasukan darat melawan Hizbullah di Lebanon selatan.
Perang ini terjadi setelah hampir setahun terjadi baku tembak terbatas yang diprakarsai oleh Hizbullah untuk mendukung sekutunya Hamas, setelah serangan kelompok Palestina tersebut pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang memicu perang Gaza.
Konflik tersebut telah menewaskan sebanyak 3.754 orang di Lebanon sejak Oktober 2023, menurut kementerian kesehatan, sebagian besar dari mereka telah tewas sejak September tahun ini.
Di pihak Israel, pihak berwenang mengatakan sebanyak 82 tentara dan 47 warga sipil telah tewas.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel