Vasily Tonkoshkurov, wakil ketua pertama komisi industri militer Rusia, menekankan bahwa Oreshnik dikembangkan dengan cepat menggunakan sepenuhnya teknologi Rusia.
Pejabat itu meyakinkan bahwa masalah substitusi impor telah diselesaikan, sehingga memungkinkan dimulainya produksi serial dengan cepat.
Pada hari Kamis, Putin mengumumkan serangan terhadap pabrik perang Ukraina di Dnipro menggunakan rudal hipersonik Oreshnik sebagai tanggapan atas serangan di wilayah Rusia yang menggunakan rudal jarak jauh buatan AS dan Inggris.
Setelah lebih dari seribu hari perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022, Kyiv menyerang wilayah Bryansk Rusia dengan enam rudal balistik taktis ATACMS buatan AS pada hari Selasa, dan pada hari Rabu serangan dengan Storm Shadow dan HIMARS buatan Inggris dilakukan di wilayah Kursk.
Di Kursk, serangan itu menghantam pos komando militer, yang menyebabkan korban jiwa dan cedera di kalangan personel keamanan dan pendukung.
Apa yang kita ketahui tentang Oreshnik?
Putin mengumumkan serangan rudal di televisi Rusia.
Dalam pernyataannya, Putin mengatakan rudal itu dilengkapi dengan "muatan hipersonik non-nuklir" dan hulu ledaknya "menyerang sasaran dengan kecepatan Mach 10, sekitar 2,5 hingga 3 km/detik".
Tidak adanya hulu ledak nuklir jelas terlihat, meskipun kecepatan hipersoniknya dipertanyakan.
Organisasi non-pemerintah Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi memberikan angka yang lebih rendah dalam brosurnya tentang rudal nuklir balistik—3.200 km/jam, atau hampir 900 m/detik.
Sangat sulit untuk mencegat hulu ledak yang melaju dengan kecepatan seperti itu.
Rudal ini memiliki hulu ledak yang dapat dilepas dan inilah yang menyebabkan kebingungan terbesar di kalangan para ahli.
Sebuah video yang direkam saat rudal menghantam Dnipro memperlihatkan enam kelompok benda jatuh ke tanah. Setiap kelompok berisi sekitar enam titik bercahaya.
Jumlah ini cukup besar untuk rudal semacam itu. Namun, tidak ada ledakan yang terlihat di darat, yang menunjukkan titik-titik bercahaya itu bisa jadi adalah submunisi kinetik.
Ukurannya bisa bervariasi dan pada dasarnya adalah proyektil logam yang berusaha menghancurkan target menggunakan energi kinetik yang dilepaskan selama tumbukan.
Mengingat kecepatannya yang tinggi, energi ini akan menjadi signifikan.