"Anda dilarang menuju desa-desa yang diperintahkan IDF untuk dievakuasi atau menuju pasukan IDF di daerah tersebut,” juru bicara militer Israel untuk bahasa Arab, Avichay Adraee, di X, dilansir CNN International.
Lebih lanjut, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, satuan tugas internasional yang dipimpin oleh AS dan pasukan penjaga perdamaian Prancis kabarnya akan dikerahkan untuk mengawasi pelaksanaan gencatan senjata.
Sementara itu, angkatan bersenjata Lebanon mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan pasukan untuk dikerahkan ke bagian selatan negara tersebut setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mulai berlaku.
Israel Masih Bombardir Beirut
Kendati gencatan senjata resmi ditekan, namun Israel kabarnya masih melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran.
Serangan intensif tersebut dilakukan di seluruh Lebanon, terutama ibu kota Beirut, dan pinggiran selatan.
Hal tersebut juga turut dikonfirmasi oleh Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA).
Dalam laporan tertulisnya, mereka mengungkap tiga serangan udara Israel telah menargetkan lingkungan Noueiri di pusat kota Beirut.
Imbas pengeboman tersebut, sebuah gedung empat lantai yang menampung orang-orang yang mengungsi hancur, menewaskan 10 orang dan melukai sedikitnya 35 orang lainnya.
(Tribunnews.com / Namira Yunia)