News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Dua Tragedi: Serangan Mumbai 1961 dan Perang Hamas-Israel 2023

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemadam kebakaran, Kamis (27/11/2008), berupaya memadamkan api yang membakar Hotel Taj Mahal di Mumbai, India (atas). Hotel mewah ini terbakar setelah diserang sekelompok teroris bersenjata, Rabu malam. Petugas, Kamis, menyelamatkan sejumlah penghuni hotel lewat tangga darurat setelah teroris menguasai dan menyandera sejumlah petugas dan tamu hotel (tengah). Anak-anak sekolah di Ahmedabad, India, Kamis, membawa lilin saat berdoa bagi para korban yang tewas dalam aksi teroris di Mumbai. Sedikitnya 125 orang tewas.

Serangan 7/10 menghidupkan kembali konflik yang sudah bergejolak di Timur Tengah, dengan dampak signifikan terhadap geopolitik regional dan global.

Tanggapan masyarakat internasional terhadap kedua peristiwa tersebut juga berbeda-beda, dipengaruhi oleh perbedaan lanskap politik.

Perlunya Kesiapsiagaan Kedua insiden ini menggarisbawahi pentingnya sistem intelijen yang kuat dan respons yang cepat.

Setelah peristiwa 26/11, India mereformasi aparat kontraterorismenya, membentuk Badan Investigasi Nasional (NIA) dan meningkatkan keamanan pesisir. 

Israel, meskipun memiliki sistem pertahanan yang canggih, tidak siap pada peristiwa 7/10, sehingga mendorong evaluasi ulang protokol perbatasan dan intelijennya.

Ketahanan terhadap Ancaman Terorisme

Konteks Geopolitik Serangan 26/11 mengungkap kerentanan dalam kontraterorisme perkotaan dan menyoroti ketegangan lintas batas antara India dan Pakistan.

Serangan 7/10 menghidupkan kembali konflik yang sudah bergejolak di Timur Tengah, dengan dampak signifikan terhadap geopolitik regional dan global.

Tanggapan masyarakat internasional terhadap kedua peristiwa tersebut juga berbeda-beda, dipengaruhi oleh perbedaan lanskap politik.

Tantangan Perang Perkotaan dan Sipil Serangan-serangan ini menyoroti sifat terorisme yang terus berkembang, dengan semakin banyaknya pusat kota dan penduduk sipil yang menjadi sasarannya.

Kebutuhan akan pengawasan yang canggih, infrastruktur yang tangguh, dan kesadaran masyarakat menjadi hal yang sangat penting.

Kerja Sama Internasional Sifat global terorisme memerlukan tanggapan yang terkoordinasi.

Serangan 26/11 mendorong kolaborasi internasional untuk memerangi pendanaan teror dan militansi lintas batas.

Serangan 7/10 telah membawa fokus baru pada kompleksitas konflik Israel-Palestina dan perjuangan yang lebih luas melawan ekstremisme.

Serangan 26/11 dan 7/10 merupakan pengingat akan dampak buruk terorisme terhadap warga sipil, negara, dan tatanan global. Meskipun berbeda dalam konteksnya, benang merahnya—kebrutalan terkoordinasi, penargetan simbolis, dan kehancuran psikologis—menyoroti tantangan universal dalam memerangi ancaman-ancaman tersebut.

Baca juga: Pakistan: Demo Pro-Khan Picu Kekhawatiran Akan Kudeta Militer

Tragedi-tragedi ini memaksa pemerintah, institusi, dan komunitas di seluruh dunia untuk tetap waspada, memperkuat pertahanan, dan memupuk ketahanan terhadap ancaman terorisme yang terus berlanjut.

SUMBER

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini