Belum sehari sejak gencatan senjata dalam perang Israel-Hizbullah Lebanon diumumkan, militer Israel (IDF) dilaporkan menembaki warga Lebanon yang mencoba kembali ke rumah-rumah mereka dari pengungsian.
Times of Israel, Rabu (27/11/2024) melaporkan IDF menegaskan kalau tentara mereka telah melepaskan tembakan peringatan pada orang-orang Lebanon yang mencoba mendekati beberapa desa Lebanon selatan.
Hal ini dilakukan setelah Menteri Pertahanan Israel Katz memerintahkan “tindakan tegas” untuk mencegah anggota Hizbullah kembali.
"Ketenangan tampak tercipta, namun Katz memerintahkan tindakan ‘tegas’, mengklaim anggota Hizbullah termasuk di antara mereka (warga Lebanon) yang bergegas kembali ke rumah-rumah mereka, tindakan yang menentang instruksi," tulis laporan media tersebut, Rabu.
3. G7 Janji Patuhi Surat Penangkapan Netanyahu yang Dirilis ICC, Nasib PM Israel di Ujung Tanduk
Para menteri luar negeri kelompok G7 menyatakan siap mematuhi surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang dirilis Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Kesiapan itu menandakan semua negara G7 harus menangkap Netanyahu jika ia bepergian ke sana.
Pernyataan tersebut disampaikan para menteri G7 setelah menggelar pembicaraan dua hari di dekat Roma.
Adapun negara-negara industri yang tergabung dalam kelompok G7, di antaranya Inggris, Kanada, Jerman, Perancis, Jepang, Italia dan Amerika Serikat.
“Kami menegaskan kembali komitmen kami terhadap Hukum Humaniter Internasional dan akan mematuhi kewajiban kami masing-masing,” kata para menteri G7 mengutip dari Barrons.
Sebelumnya ICC yang berpusat di Den Haag merilis surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Baca juga: Batal Penuhi Janji, Prancis Sebut Netanyahu Kebal terhadap Surat Perintah Penangkapan ICC
Surat ini dirilis lantaran keduanya memikul tanggung jawab pidana atas kejahatan perang dan kelaparan di Gaza, serta genosida yang menewaskan 1.139 orang.
4. Garis Depan Ukraina Runtuh, Rusia Rebut Pusat Kota Kurakhovo
Pasukan Rusia akhirnya berhasil menguasai pusat kota Kurakhovo di oblast Donetsk, Ukraina timur.