"Sanksi masih menjadi kendala yang signifikan, namun kami telah menandatangani perjanjian mata uang dengan Rusia dan sepenuhnya menghapus dolar AS. Sekarang kami hanya memperdagangkan rubel dan rial," ujar Farzi.
Meskipun Pemerintah Iran mengizinkan pembelian dan penjualan kripto, penggunaan kripto sebagai alat pembayaran untuk barang dan jasa tetap dilarang.
Selain itu, pasar penambangan kripto lokal telah diatur sejak 2018.
Sebelum pembayaran dengan kripto dilarang, Bitcoin CS sempat jadi primadona, bahkan didorong oleh otoritas pemerintah Iran jadi alternatif transaksi ekonomi hingga jadi aset terbesar untuk mendulang devisa.
Baca juga: Potongan Jet Su-35SE Rusia Tiba di Iran, Siapkan Pangkalan Bawah Tanah Eagle-44 untuk Lawan Israel
Ini lantaran 4.5 persen pertambangan bitcoin ada di Iran dengan perputaran uang lebih dari 1 miliar dolar Amerika.
Tapi, belakangan kekurangan daya dan masalah di bank sentral membuat otoritas menghentikan sementara penggunaan kripto.
Untuk menangani masalah ini, pemerintah Iran meluncurkan program bounty yang menawarkan hadiah sebesar satu juta toman sekitar 20 dolar AS kepada warga yang melaporkan operasi penambangan kripto ilegal.