Ilmuwan mengatakan bahwa diperlukan 10 tahun penelitian lebih lanjut di zona terpencil ini untuk menemukan apa yang ada di sana dan bagaimana penambangan dapat memengaruhinya. Jika tidak, spesies bisa punah "bahkan sebelum mereka dideskripsikan," ujar Fjaertoft.
Dapatkah dampak penambangan dikurangi?
Monstad mengatakan perusahaan akan sangat berhati-hati untuk meminimalkan kerusakan pada ekosistem laut. Perusahaan juga mengeklaim akan "memastikan untuk menjauh dari ventilasi hidrotermal aktif tempat sebagian besar kehidupan bawah laut terkonsentrasi."
Mereka ingin fokus pada endapan sulfida yang terbentuk di sekitar ventilasi yang tidak aktif. Dalam perkiraannya, area penambangan potensial tidak akan mencakup hamparan dasar laut yang luas, tetapi akan dibatasi hingga diameter beberapa ratus meter dan kedalaman seratus meter.
Monstad mengatakan perusahaan akan membawa serta ahli biologi laut untuk eksplorasi dan "melakukan penelitian tentang biologi dan geologi pada saat yang sama." Dan, jika "ternyata itu tidak dapat dilakukan dengan cara yang baik, saya tidak akan melakukannya."
Namun, Fjaertoft mempertanyakan klaim "bahwa penambangan laut dalam dapat dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab," sembari menambahkan bahwa bahkan kementerian luar negeri Norwegia menyebutnya sebagai risiko reputasi yang besar bagi "negara maritim terkemuka" seperti Norwegia.
Pemerintah Norwegia mengatakan kepada DW bahwa mereka menyediakan dana bagi lembaga penelitian untuk memetakan wilayah penambangan dan meningkatkan pengetahuan lingkungan di sana. Pemerintah juga akan memantau "pengembangan aktivitas mineral dasar laut secara bertahap dan bertanggung jawab" dan menegakkan "standar tinggi untuk lingkungan dan keselamatan," kata Menteri Energi Astrid Bergmal.
Penolakan warga terhadap penambangan
Green Minerals mengatakan ingin meninggalkan bahan bakar fosil dan sebaliknya menjadi bagian dari transisi hijau
Monstad melihat sebuah paradoks karena permintaan mineral meningkat dipicu perluasan elektrifikasi yang didukung oleh energi terbarukan. Pada saat yang sama "tidak ada yang ingin menambang di halaman belakang rumah mereka."
Ahli geologi itu mengatakan, semua logam yang ditemukan di laut dalam juga dapat ditemukan di darat. Namun peraturan lingkungan, hak atas tanah, dan tantangan infrastruktur menyulitkan operasi penambangan.
"Dibutuhkan sekitar 17 tahun di darat untuk memulai proyek pertambangan baru," kata Monstad.
Prosesnya bisa berjalan lebih cepat di laut dalam. Green Minerals ingin mulai melakukan eksplorasi setelah mereka menerima lisensi pada tahun 2025. Mereka berharap ekstraksi dapat dimulai pada tahun 2030.
Skandinavia dulunya memiliki banyak tambang bijih bermutu tinggi di darat. "Saat ini tambang tembaga terbesar di Swedia misalnya, menghasilkan bijih yang hanya mengandung 0,16% tembaga," imbuh Monstad.
Pemerintah Norwegia memperkirakan bahwa endapan bijih sulfida di dasar lautnya mengandung sekitar 4% hingga 6% tembaga, serta 3% seng dan kurang dari 1% kobalt. Namun, para ilmuwan telah memperingatka, beberapa sampel yang diambil sejauh ini tidak cukup untuk membuat asumsi tentang area penambangan prospektif yang besar.
Mempercepat perlombaan menuju dasar laut
Meskipun pemerintah Norwegia mengatakan mineral dari dasar laut memiliki kepentingan geostrategis, kelompok lingkungan menghitung bahwa mineral tersebut mungkin tidak diperlukan di masa mendatang.