News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Siapa Hayat Tahrir al-Sham dan Apa Perannya di Aleppo?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abu Mohammad al-Julani, panglima tertinggi kelompok Hay'at Tahrir al-Sham saat ini, yang mungkin tewas dalam serangan udara Rusia dan militer Suriah di Idlib pada Minggu (1/12/2024). - Pada tahun 2017, HTS mengubah namanya dan kini mengendalikan Idlib dengan perkiraan jumlah pejuang mencapai 30.000 orang.

Menurut analis kebijakan, tujuan utama HTS adalah untuk menggulingkan pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Bashar al-Assad dan mendirikan pemerintahan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Hal ini menjadikan HTS salah satu aktor kunci dalam konflik Suriah, yang memperebutkan kekuasaan di berbagai wilayah.

Mengapa Aleppo Menjadi Fokus HTS?

Aleppo, sebagai salah satu kota terbesar dan paling strategis di Suriah, memiliki nilai penting dalam konteks politik dan militer.

Pengendalian atas Aleppo memberikan keuntungan taktis dan simbolis bagi setiap kelompok bersenjata, termasuk HTS.

Kehadiran HTS di Aleppo telah berdampak besar pada dinamika perang di daerah tersebut.

Mereka tidak hanya berperang melawan pasukan pemerintah, tetapi juga terlibat dalam konflik internal dengan kelompok-kelompok oposisi lainnya.

Sebagaimana dinyatakan oleh pengamat lokal, "HTS memiliki kekuatan militer yang cukup besar, yang membuatnya menjadi salah satu kelompok paling dominan di Aleppo saat ini."

Namun, keberadaan mereka juga memicu ketegangan di kalangan penduduk sipil dan kelompok oposisi lain yang mungkin memiliki pandangan berbeda tentang masa depan Suriah.

Bagaimana Reaksi Internasional Terhadap HTS?

Reaksi internasional terhadap HTS bervariasi.

Beberapa negara melihat HTS sebagai kelompok teroris, sementara yang lain menganggap mereka sebagai bagian dari perjuangan melawan rezim Assad.

Dalam upaya untuk mendapatkan dukungan lebih luas, HTS telah berusaha untuk memperbaiki citra mereka di mata dunia luar.

Mereka berusaha untuk menunjukkan diri sebagai kekuatan yang lebih moderat dibandingkan dengan kelompok-kelompok jihad lain, meskipun dengan ideologi yang masih sangat konservatif.

Faksi Oposisi Lainnya

1. Front Nasional untuk Pembebasan (NFL)

Didirikan pada tahun 2018, NFL terdiri dari beberapa faksi kecil yang bersatu melawan ancaman rezim.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini