Tindakan-tindakannya merupakan tantangan mendasar terhadap tatanan internasional pasca-Perang Dunia II yang telah menjaga stabilitas global.
Komunitas internasional tidak boleh melakukan perlawanan pasif terhadap provokasi ini.
PKT hanya memahami bahasa tindakan tegas dan konsekuensi ekonomi. Sanksi perdagangan yang mungkin terjadi, meskipun mempunyai dampak yang besar, hanya merupakan titik awal dalam menghadapi tantangan sistematis terhadap keamanan global.
Pada akhirnya, perang zona abu-abu yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok mewakili lebih dari serangkaian insiden yang terisolasi. Ini adalah strategi komprehensif yang dirancang untuk secara bertahap melemahkan lembaga-lembaga demokrasi, mengganggu jaringan komunikasi, dan menciptakan lingkungan dengan ketidakpastian yang terus-menerus.
Dengan beroperasi dalam bayang-bayang antara perdamaian dan konflik terbuka, rezim ini berupaya membentuk kembali tatanan global melalui agresi yang diperhitungkan dan dapat disangkal.
Dunia berada pada titik kritis. Menghadapi pelemahan norma-norma internasional yang dilakukan oleh PKT secara sistematis memerlukan kesatuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, kejelasan strategis, dan kemauan untuk menerapkan konsekuensi yang berarti atas pelanggaran yang terus menerus dilakukan terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip demokrasi. Jika ini dibiarkan, maka nilai-nilai PKT yang menentang kebebasan individu serta kerja sama internasional akan terus mengikis stabilitas global.