Asma Al Assad dituding ikut berperan dalam perang saudara di Suriah tahun 2011, dimana ribuan warga Suriah tewas kala itu.
Saat itu, Uni Eropa memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan asetnya.
Asma Al Assad putri seorang ahli jantung Harley Street, bersekolah di sekolah elite Inggris, teman-temannya memanggilnya Emma.
Dia mendapat gelar dalam ilmu komputer di King's College, London.
Baca juga: Sepak Terjang Golani, Bos Pemberontak Suriah Eks Al Qaeda, Lepas Sorban Kini Lebih Moderat
Kemudian dia berkarier sebagai bankir investasi di City of London.
Perempuan cantik ini seorang Muslim Sunni dan bertemu dengan Bashar Al-Assad saat sama-sama belajar di London.
Mereka menikah pada tahun 2000.
Kehidupan mereka pun penuh kemewahan.
Pasangan itu memiliki tiga anak.
Dikenal hidup glamor, Asma Al Assad senang dengan sepatu Christian Louboutin bertahtakan kristal dan gaun Chanel.
"Dia sangat condong ke kiri. Dia tampak sangat cerdas dan sangat menghormati orang lain," kata Gaia Servadio, seorang penulis dan sejarawan yang pernah bekerja dengan Assad.
Di media Barat, dia awalnya digambarkan sebagai sosok yang cerdas, elegan, percaya diri, dengan "IQ tinggi" dan memiliki minat untuk membuka Suriah dengan dunia luar.
Sebuah artikel yang bagus di majalah Vogue menggambarkannya sebagai "mawar di padang pasir" dan rumah tangganya sebagai "sangat demokratis".
Sementara itu, surat kabar Prancis Paris Match mengatakan dia adalah "elemen cahaya di negara yang penuh dengan zona bayangan" .