News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Profil Asma Al Assad, Istri Presiden Suriah yang Dikabarkan Kabur ke Rusia Bersama Anak-anaknya

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Suriah Bashar al-Assad (kanan) berbicara di samping istrinya Asma Al Assad di ibu kota Damaskus pada Maret 2016.

 

TRIBUNNEWS.COM, SURIAH - Dunia pernah terpikat dengan Asma Al Assad.

Kecantikan  wanita asal Inggris ini dipuji di Timur Tengah setelah menikahi Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

Namun kemudian dia dibenci setelah muncul perang saudara di Suriah 14 tahun lalu.

Dia pernah digambarkan sebagai "mawar di padang pasir", inti dari lingkaran gelap presiden Bashar al-Assad.

Dan kini Asma Al Assad kembali jadi sorotan.

Wall Street Journal, Minggu (8/12/2024) melaporkan Asma al-Assad  melarikan diri bersama ketiga anak mereka ke Rusia. mengutip keterangan pejabat keamanan Suriah dan pejabat Arab yang tidak disebutkan namanya.

Kedua saudara iparnya juga dilaporkan telah meninggalkan Suriah menuju Uni Emirat Arab.

Ibu negara Suriah, Asma al-Assad.

Sementara suaminya Bashar Al-Assad kini belum diketahui rimbanya.

JPost mengabarkan dia juga kabur ke Rusia.

Bashar al-Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke Rusia setelah 24 tahun berkuasa di Suriah.

Kekuasannya kini direbut oleh kelompok pemberontak oposisi bersenjata Hayat Tahrir al-Sham yang telah menguasai hampir semua kota-kota besar di Suriah, termasuk Ibu Kota Suriah Damaskus.

Sosok Asma Al Assad

Asma Al Assad lahir di Inggris, 11 Agustus 1975.

Dia merupakan keturunan Suriah tetapi menghabiskan sebagian besar hidupnya di London barat.

Asma Al Assad dituding ikut berperan dalam perang saudara di Suriah tahun 2011, dimana ribuan warga Suriah tewas kala itu.

Saat itu, Uni Eropa memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan asetnya.

Asma Al Assad putri seorang ahli jantung Harley Street,  bersekolah di sekolah elite Inggris, teman-temannya memanggilnya Emma.

Dia mendapat gelar dalam ilmu komputer di King's College, London.

Baca juga: Sepak Terjang Golani, Bos Pemberontak Suriah Eks Al Qaeda, Lepas Sorban Kini Lebih Moderat

Kemudian dia berkarier sebagai bankir investasi di City of London.

Perempuan cantik ini seorang Muslim Sunni dan bertemu dengan Bashar Al-Assad saat sama-sama belajar di London.

Mereka menikah pada tahun 2000.

Kehidupan mereka pun penuh kemewahan.

Pasangan itu memiliki tiga anak.

Dikenal hidup glamor, Asma Al Assad senang dengan sepatu Christian Louboutin bertahtakan kristal dan gaun Chanel.

"Dia sangat condong ke kiri. Dia tampak sangat cerdas dan sangat menghormati orang lain," kata Gaia Servadio, seorang penulis dan sejarawan yang pernah bekerja dengan Assad.

Di media Barat, dia awalnya digambarkan sebagai sosok yang cerdas, elegan, percaya diri, dengan "IQ tinggi" dan memiliki minat untuk membuka Suriah dengan dunia luar.

Sebuah artikel yang bagus di majalah Vogue menggambarkannya sebagai "mawar di padang pasir" dan rumah tangganya sebagai "sangat demokratis".

Sementara itu, surat kabar Prancis Paris Match mengatakan dia adalah "elemen cahaya di negara yang penuh dengan zona bayangan" .

Orang-orang terpesona oleh sikapnya yang berkelas, pandangan liberal, dan aksen Inggrisnya.

Ia menerima Medali Emas dari Kepresidenan Republik Italia untuk pekerjaan kemanusiaan pada tahun 2008 dan memenangkan gelar doktor arkeologi kehormatan dari Universitas La Sapienza di Roma.

Pertemuan di Inggris

Dikenal sebagai Emma oleh teman-teman Inggrisnya, Asma Al-Assad  merupakan bintang yang sedang naik daun di JP Morgan.

Saat itu dia bertemu Bashar, yang pernah belajar oftalmologi di London.

Namun awal tahun 2000-an  dipulangkan untuk dipersiapkan menjadi presiden setelah kakak laki-lakinya, Basil, meninggal dalam kecelakaan mobil pada tahun 1994.

Mereka menikah pada tahun 2000. Kehidupan mereka pun penuh kemewahan.

Mereka pernah makan malam dengan Angelina Jolie dan Brad Pitt di Suriah.

Menurut Vogue, Tn. Assad bercanda "Brad Pitt ingin mengirim pengawalnya ke sini untuk datang dan mendapatkan pelatihan!"

Namun, pihak klan Assad dilaporkan tidak menyukai Nyonya Assad, terutama karena asal usulnya yang merupakan Muslim Sunni.

Assad terpilih sebagai presiden dengan 97 persen suara pada tahun 2000 setelah kematian ayahnya, Hafez al-Assad, yang telah memerintah Suriah dengan tangan besi selama beberapa dekade.

Sebelum dimulainya pemberontakan tahun 2011, ada harapan Suriah bisa berubah. Warga Suriah melihat pilihan istrinya sebagai bukti bahwa keadaan akan berubah.

Namun harapan tersebut pudar seiring dengan pemberontakan yang terjadi. Seiring dengan meningkatnya jumlah korban tewas akibat pertempuran, Istri Assad perlahan menghilang dari pandangan publik.

Sumber:  ABC/Reuters/BBC/Newsweek

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini