Serangan Israel Menargetkan Kelompok Pro-Iran di Suriah Timur
TRIBUNNEWS.COM- Israel melancarkan serangan udara di Suriah timur hari ini (Minggu), menargetkan gudang senjata.
Selain itu, Israel juga menyerang kelompok yang setia kepada Iran, menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, tak lama setelah jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad.
Direktur Observatorium, Rami Abdel Rahman, mengatakan kepada Agence France-Presse,
“Israel melakukan beberapa serangan udara terhadap gudang senjata dan situs milik rezim sebelumnya dan kelompok yang didukung Iran di Kegubernuran Deir ez-Zor,”
Menunjuk pada eskalasi dalam kecepatan serangan Israel terhadap sasaran serupa setelah Assad melarikan diri dari Suriah dan kendali faksi oposisi atas Damaskus.
Israel Perluas Pendudukan di Dataran Tinggi Golan saat Rezim Assad Tumbang
Israel mengerahkan tank dan pasukan untuk menduduki zona penyangga di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki pada 8 Desember menyusul jatuhnya pemerintah Suriah ke tangan kelompok ekstremis yang didukung asing semalam.
Tentara Israel mengumumkan pasukannya menduduki "beberapa titik yang diperlukan untuk pertahanan" di zona penyangga, dengan alasan kemungkinan "orang-orang bersenjata" memasuki zona tersebut.
Zona penyangga ditetapkan pada tahun 1974 sebagai bagian dari gencatan senjata yang mengakhiri Perang Yom Kippur antara Israel dan Suriah.
Militan yang didukung asing dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS) memasuki Damaskus semalam setelah serangan kilat menuju ibu kota yang dimulai kurang dari dua minggu lalu dari benteng mereka di Kegubernuran Idlib.
Militan dari HTS, sebelumnya dikenal sebagai Front Nusra yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, dengan cepat menduduki pedesaan dan kota Aleppo sebelum bergerak ke selatan untuk merebut Hama, Homs, dan akhirnya, Damaskus.
Tentara Suriah mundur dari Homs dan Damaskus tanpa melakukan perlawanan.