Hamas Ucapkan Selamat kepada Suriah Setelah Jatuhnya Pemerintahan Bashar Assad
TRIBUNNEWS.COM- Gerakan perlawanan Palestina Hamas merilis pernyataan pada tanggal 9 Desember yang mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah atas tercapainya aspirasi mereka untuk kebebasan dan keadilan, satu hari setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad dan penyerbuan Damaskus oleh militan ekstremis.
Pasukan Israel menginvasi Suriah, memperluas pendudukan mereka, dan melancarkan serangan besar-besaran di seluruh negeri dan ibu kota setelah jatuhnya pemerintahan.
“Kami mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah atas tercapainya aspirasi mereka untuk kebebasan dan keadilan. Kami mendesak semua lapisan masyarakat Suriah untuk bersatu dan bangkit dari kesulitan masa lalu,” bunyi pernyataan tersebut.
“Kami berdiri teguh bersama rakyat Suriah dan menegaskan kembali komitmen kami terhadap persatuan dan integritas teritorial Suriah.”
"Kami yakin rakyat Suriah memiliki ketahanan untuk mengatasi tantangan dan melewati masa kritis ini. Suriah dapat merebut kembali peran bersejarah dan krusialnya dalam mendukung perjuangan Palestina dan perlawanannya, sekaligus menegaskan kembali kepemimpinannya di dunia Arab dan Islam," imbuhnya.
Baca juga: Tentara Israel Duduki Sisi Gunung Hermon di Suriah Tanpa Ada Perlawanan
Ia juga mengutuk keras tindakan agresi berulang-ulang yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap wilayah Suriah dan dengan tegas menolak segala ambisi atau rencana Zionis yang menargetkan Suriah.
Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina ( PIJ ), Ziad al-Nakhala, mengatakan kelompoknya percaya bahwa perubahan yang terjadi di Suriah adalah urusan Suriah dan berkaitan dengan pilihan rakyat Suriah yang bersaudara.
Ia mengatakan PIJ – yang berkantor pusat di Damaskus – berharap bahwa Suriah akan tetap menjadi pendukung sejati rakyat Palestina dan perjuangan mereka yang benar, sebagaimana yang telah terjadi selama ini.
Setelah dimulainya perang perubahan rezim yang didukung AS terhadap Suriah pada tahun 2011, unsur-unsur Hamas mengambil sikap terhadap pemerintahan Assad dan bergabung dengan oposisi bersenjata.