Inggris Cemas Para Jihadis Kembali Pulang Seiring Pergolakan di Suriah
TRIBUNNEWS.COM - Inggris mengamati secara seksama perkembangan situasi dalam pergantian rezim di Suriah.
Bukan apa-apa, diyakini ada puluhan warga Inggris yang melakukan perjalanan ke Suriah untuk mendukung kelompok-kelompok jihad dan diyakini ditahan di kamp-kamp di Suriah utara.
Tergulingnya Assad diprediksi akan menjadi menjadi jalan pulang bagi para anggota kelompok ini kembali ke Inggris.
Baca juga: Dari Masjid Umayyah di Damaskus, Pidato Kemenangan Al-Julani Berisi Pesan ke Iran, AS, dan Israel
"Setiap prospek jihadis asal Inggris yang kembali dari Suriah akan menjadi “fokus amatan” dan Inggris menjaga “mata yang sangat dekat” pada situasi tersebut," kata seorang menteri dalam negeri Inggris, dilansir BBC, Rabu (11/12/2024).
Dame Angela Eagle, menteri keamanan perbatasan dan suaka Inggris, mengatakan pemerintahnya sedang memantau situasi “sangat cair” di Suriah setelah penggulingan rezim Bashar al-Assad.
Mayoritas pejuang asing yang ditahan di Suriah ditahan di kamp-kamp yang dikuasai Kurdi di timur laut, di mana faksi-faksi pemberontak pemberontak tidak memiliki kehadiran.
Meskipun tidak ada indikasi situasi keamanan di kamp-kamp itu akan berubah dalam waktu dekat, Dame Angela mengatakan dinas intelijen Inggris akan “menonton dengan sangat, sangat erat”.
Diyakini ada puluhan jihadis Inggris yang ditawan di Suriah timur laut yang telah ditangkap saat berperang untuk kelompok Negara Islam.
Ditanya tentang prospek mereka yang berusaha kembali ke Inggris, bersama dengan masuknya klaim suaka dari pejuang pro-Assad, Dame Angela mengatakan kepada program Today BBC Radio 4:
“Tentu saja ini menjadi perhatian dan itu adalah kekhawatiran bahwa kami terus bertindak.
“Jelas layanan keamanan kami akan mengawasi hal-hal seperti itu dan kami berkomunikasi dan bekerja sama dengan tetangga kami.”
Juru bicara perdana menteri mengatakan para jihadis yang ditahan di kamp-kamp di Suriah adalah “fokus utama bagi Inggris”.
“Kami bekerja sama dengan AS dan sekutu kami untuk memantau situasi di lapangan,” tambahnya.
Pemberontak yang dipimpin oleh kelompok militan Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) telah membebaskan tahanan dari penjara di bekas daerah yang dikuasai rezim Assad yang sekarang mereka kendalikan di Suriah utara-barat, tengah dan selatan.