Negara-negara Uni Eropa Hentikan Proses Suaka bagi Warga Suriah Setelah Jatuhnya Bashar Assad
TRIBUNNEWS.COM- Jerman menunda penerbitan keputusan mengenai permohonan suaka bagi warga negara Suriah.
Sebuah langkah yang dapat memengaruhi 47.000 permohonan yang tertunda, demikian dilaporkan kantor berita Jerman DPA pada tanggal 9 Desember.
Prancis, Austria, dan beberapa negara Nordik mengumumkan langkah serupa.
Keputusan tersebut diambil setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya meninggalkan negara itu setelah pemerintahannya digulingkan oleh pasukan ekstremis yang dipimpin oleh cabang Al-Qaeda, Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengklaim bahwa “berakhirnya tirani brutal diktator Suriah Assad merupakan kelegaan besar bagi banyak orang yang telah menderita penyiksaan, pembunuhan, dan teror.”
“Banyak pengungsi yang telah mendapatkan perlindungan di Jerman kini akhirnya memiliki harapan untuk kembali ke tanah air mereka di Suriah dan membangun kembali negara mereka,” tambahnya.
Baca juga: Arti Tiga Bintang Merah di Bendera Suriah dan Makna Warna
Negara tetangga Austria juga mengatakan pihaknya menangguhkan semua permohonan suaka Suriah dan ingin mendeportasi pengungsi kembali ke negaranya.
Menteri Dalam Negeri Austria Gerhard Karner menambahkan bahwa ia telah
“memerintahkan kementerian untuk menyiapkan program repatriasi dan deportasi yang tertib ke Suriah.”
Selain itu, Prancis, Denmark, Swedia, dan Norwegia menyatakan bahwa mereka akan menangguhkan permintaan suaka dari warga Suriah.