News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Korea

Buntut Pemakzulan Yoon Suk Yeol, Han Dong Hoon Mundur dari Jabatan, Minta Maaf Sambil Membungkuk

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Han Dong-hoon, pemimpin Partai Kekuatan Rakyat, mengadakan konferensi pers untuk mengundurkan diri sebagai pemimpin partai di Majelis Nasional di Yeouido, Seoul pada Senin (16/12/2024) pagi. - Ini semua salah saya, saya minta maaf, ujar Han, sembari membungkuk dua kali sebagai bentuk penyesalan.

TRIBUNNEWS.COM - Han Dong Hoon, perwakilan dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya pada Senin (16/12/2024).

Ia mengungkapkan bahwa setelah lima bulan menjabat, keadaan menjadi tidak memungkinkannya untuk melanjutkan tugas sebagai perwakilan partai akibat runtuhnya Dewan Tertinggi PPP.

Pada konferensi pers di Majelis Nasional, Han menyampaikan permintaan maafnya, khususnya kepada mereka yang terdampak oleh situasi darurat militer dan para pendukung partai yang terluka akibat pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol.

"Ini semua salah saya, saya minta maaf," ujar Han, sembari membungkuk dua kali sebagai bentuk penyesalan.

Dikutip dari Hankyoreh dan Donga Ilbo, Han menjelaskan bahwa ia telah berupaya untuk mencari solusi yang lebih baik bagi negara, selain pemakzulan, namun upaya tersebut gagal.

Ia menegaskan bahwa meskipun ia tidak mendukung darurat militer yang diberlakukan oleh Yoon Suk Yeol, ia tetap berjuang untuk menjaga konstitusi dan demokrasi.

Han juga menekankan bahwa ia tidak menyesal mendukung pemakzulan Yoon, meskipun ia merasa sangat menyakitkan karena dampaknya terhadap pendukung partai.

Pemakzulan Yoon Suk Yeol dan Tekanan Internal Partai

Konflik dalam tubuh PPP terkait pemakzulan Yoon Suk Yeol semakin memanas setelah insiden darurat militer pada 3 Desember.

Meskipun RUU pemakzulan terhadap Yoon Suk Yeol telah disahkan oleh Majelis Nasional pada 14 Desember, Han tetap berkomitmen untuk mempertahankan jabatannya.

Namun, setelah lima anggota Dewan Tertinggi partai mengundurkan diri, Han menghadapi tekanan besar dari dalam partai untuk mundur.

Baca juga: Profil Yoon Suk Yeol, Presiden Korea Selatan yang Dimakzulkan, Sempat Umumkan Darurat Militer

Pengunduran diri Han juga berkaitan dengan proses hukum yang tengah berlangsung.

Penyelidikan terhadap Yoon Suk Yeol terkait dugaan pengkhianatan dan pemberontakan diperkirakan akan segera dimulai.

Beberapa anggota militer yang terlibat dalam insiden tersebut telah ditangkap dan dijadikan tersangka, termasuk mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun.

Dalam kasus ini, Yoon Suk Yeol bisa menghadapi tuduhan serius yang dapat mengarah pada hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

Pertarungan Hukum yang Sengit

Meskipun pengunduran diri Han telah diumumkan, perhatian kini berfokus pada proses hukum yang melibatkan Yoon Suk Yeol.

Sejumlah pihak, termasuk pejabat tinggi pemerintah, tengah diselidiki terkait peran mereka dalam darurat militer yang dianggap ilegal.

Tim pembela Yoon sedang mempersiapkan strategi hukum untuk menghadapi dakwaan, sementara penyelidikan terhadapnya dijadwalkan untuk segera dimulai.

Pengunduran diri Han menjadi simbol ketegangan politik yang semakin meningkat di Korea Selatan, terutama menyusul pemakzulan Yoon Suk Yeol dan perpecahan dalam tubuh PPP.

Han berharap, meskipun dalam kondisi sulit ini, negara akan tetap baik-baik saja dan konflik internal bisa segera mereda.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini