Pada Minggu, Netanyahu berujar kesepakatan yang dicapai setelah Perang Yom Kippur 1973 tak lagi sah lantaran pasukan Suriah telah meninggalkan posisinya. Dia kemudian meminta IDF menduduki buffer zone atau zona penyangga.
Rencana Netanyahu untuk Golan itu mendapat kecaman dari Arab Saudi. Menurut Arab Saudi, tindakan Israel itu adalah "sabotase".
"Sabotase yang berlanjut terhadap peluang untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di Suriah," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Minggu.
Sementara itu, PBB sudah meminta Israel untuk menarik diri dari zona penyangga yang berada di perbatasan Israel-Suriah.
"Sangat prihatin atas pelanggaran besar terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Suriah baru-baru ini," kata Sekjen PBB Antonio Guterres.
Prancis, Jerman, dan Spanyol juga sudah meminta Israel mundur dari zona demiliterisasi.
Kapal induk AS dikerahkan ke Timur Tengah
Di tengah berlangsungnya konflik Suriah, AS mengirimkan satuan tempur kapal induk USS Harry S. Truman ke Timur Tengah.
Baca juga: Inggris Melobi HTS, Janji Beri Bantuan 50 Juta Poundsterling ke Warga Suriah
Pada Senin kemarin, kapal itu sudah dilaporkan berlayar di Laut Merah.
"Pada tanggal 14 Desember, Satu Tempur Kapal Induk USS Harry S. Truman (HSTCSG) yang terdiri atas kapal komando USS Harry S. Truman (CVN 75), Sayap Udara (CV) 1 dengan sembilan skuadron udara yang diberangkatkan; Skuadron Perusak (DESRON) 28; rudal penjelajah kelas Ticonderoga dengan sistem pemandu, USS Gettysburg …," kata Komando Pusat AS melalui akun X.
Menurut Komando Pusat AS, tujuan pengerahan itu ialah menjaga stabilitas dan keamanan di Timur Tengah.
Adapun pada awal November lalu, jet-jet tempur F-15E dikerahkan ke Timur Tengah dari Inggris. Jet itu memperkuat militer AS di Timur Tengah.
(Tribunnews/Febri)