News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mahasiswa Indonesia Promosikan Budaya Tanah Air di Taiwan pada Hari Jadi Banyuwangi ke-253

Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Achmad Roghib Mabrur, mahasiswa Master Program of Agricultural Economics and Marketing di National Chung Hsing University (NCHU)

TRIBUNNEWS.COM - Achmad Roghib Mabrur, mahasiswa Master Program of Agricultural Economics and Marketing di National Chung Hsing University (NCHU), konsisten mempromosikan budaya Indonesia di luar negeri melalui program mengajar Hands Together untuk siswa-siswi SD di Taiwan.

Puncak kegiatan pengajaran Bahasa Inggris yang bertema kebudayaan Indonesia ini bertepatan dengan Hari Jadi Banyuwangi ke-253.

Pengenalan budaya dan kuliner khas Banyuwangi berlangsung dengan sangat menarik ketika para siswa-siswi Yong Long Elementary School bertanya kepada Mabrur.

Salah satu siswa bertanya, "What is Pecel Pitik, Teacher?".

Mabrur pun dengan penuh semangat menjelaskan bahwa Pecel Pitik adalah makanan tradisional Banyuwangi yang terbuat dari ayam panggang yang diberi bumbu khas Suku Osing dan diolah menjadi hidangan yang sangat lezat.

"Saya merasa sangat terhormat ketika pihak Office of International Affairs (OIA) NCHU memberikan kesempatan kepada saya untuk memperkenalkan budaya daerah saya di SD Yong Long Elementary School," ujar putra daerah yang juga lulusan Poliwangi ini, pada Rabu (18/12/2024).

Kegiatan mahasiswa mengajar di sekolah dasar ini merupakan hasil kerja sama yang diorganisir oleh OIA NCHU dengan Yong Long Elementary School.

Selama satu semester, para guru relawan mendapatkan kesempatan mengajar selama 45 menit per sesi, dengan jadwal yang disesuaikan dengan kesepakatan bersama.

Lebih dari 15 guru relawan dari berbagai negara, termasuk Taiwan, Indonesia, Slovakia, Jerman, Prancis, dan lainnya, turut serta dalam kegiatan Hands Together ini.

Setiap negara memperkenalkan tradisi dan budaya masing-masing melalui pengenalan kosakata Bahasa Inggris, latihan berbicara, serta permainan yang dirancang untuk pengembangan motorik siswa sesuai kurikulum yang diterapkan.

"Ini adalah pengalaman pertama saya mengajar Bahasa Inggris di sekolah dasar di Taiwan. Selain menyenangkan, saya juga mendapatkan wawasan baru tentang sistem kurikulum di sini yang sangat terfokus pada pengembangan setiap siswa. Mereka diajarkan Bahasa dan budaya dari berbagai negara dengan menghadirkan guru langsung ke kelas. Keren sekali," imbuh Mabrur.

Siswa sekolah dasar di Taiwan memang diutamakan untuk belajar dalam lingkungan yang nyaman dan aman, sehingga para guru dituntut untuk kreatif dan memperhatikan pengembangan pengetahuan setiap murid.

Taiwan dikenal sebagai negara yang serius dalam meningkatkan sumber daya manusianya, di mana pemerintah mewajibkan pendidikan selama 12 tahun, dan pelanggaran terhadap kewajiban ini bisa dikenakan denda bagi keluarganya.

Mabrur menjelaskan bahwa sistem pendidikan di Taiwan sangat terstruktur dan maju, dengan ekosistem pendidikan yang berkembang pesat, mulai dari fasilitas yang memadai hingga perhatian terhadap kesejahteraan guru.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini