News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Sebut Suriah Bukan Ancaman Dunia, HTS Minta Barat Cabut Sanksi: Kami Sudah Lelah Berperang

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmed al-Sharaa atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Abu Mohammed al-Jolani, saat diwawancarai oleh BBC

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin de facto Suriah, Ahmed al-Sharaa atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Abu Mohammed al-Julani, menyatakan negaranya sudah lelah berperang.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC di Damaskus, Sharaa mengatakan bahwa Suriah bukan ancaman bagi dunia.

Ia ingin sanksi-sanksi yang dijatuhkan kepada Suriah untuk dicabut.

"Sekarang, setelah semua yang terjadi, sanksi harus dicabut karena sanksi tersebut ditujukan kepada rezim lama."

"Korban dan penindas tidak boleh diperlakukan dengan cara yang sama," katanya.

Sharaa adalah pemimpin serangan kilat yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad kurang dari dua minggu lalu.

Ia adalah pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok dominan dalam aliansi oposisi.

Ia juga mengatakan HTS harus dihapus dari daftar organisasi teroris.

Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Julani (Daily News Egypt)

HTS ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh PBB, AS, Uni Eropa, dan Inggris dan negara lainnya, karena awalnya merupakan kelompok pecahan al-Qaeda, yang kemudian memisahkan diri pada tahun 2016.

Sharaa mengatakan HTS bukanlah kelompok teroris.

HTS tidak menyerang warga sipil atau wilayah sipil, katanya.

Baca juga: Al-Julani Ogah HTS Disebut Mirip Taliban yang Dilabeli Teroris: Ini Suriah, Bukan Afghanistan

Sharaa justru menyebut kelompoknya adalah korban dari kekejaman rezim Assad.

Ia juga membantah ingin menjadikan Suriah seperti Afghanistan.

Sharaa mengatakan Suriah dan Afghanistan itu sangat berbeda, dengan tradisi yang berbeda pula. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini