News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Penemuan Kuburan Massal di Suriah, White Helmets Tegaskan Perlunya Penanganan Profesional

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses Penggalian Kuburan Massal di Dekat Damaskus

"Seratus ribu adalah perkiraan paling konservatif dari jumlah jenazah yang dikubur di lokasi tersebut," kata Moustafa, dikutip dari The New Arab.

"Itu perkiraan yang sangat, sangat, sangat, hampir tidak adil dan konservatif," tambahnya.

Menurutnya, masih banyak kuburan massal lainnya yang belum diidentifikasi hingga saat ini.

Sementara itu, Moustafa menduga ratusan jenazah yang ditemukan ini merupakan korban dari rezim Bashar Al-Assad.

Diperkirakan, banyak warga Suriah yang terbunuh sejak 2011 di bawah pemerintahan Assad.

Di mana saat itu dimulainya perang saudara berskala penuh.

Menurut pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berpusat di Inggris, sekitar 60.000 orang telah terbunuh karena penyiksaan atau karena kondisi yang mengerikan di pusat-pusat penahanan al-Assad.

Bashar Al-Assad juga diduga telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan melakukan penyiksaan.

Namun Assad berulang kali membantah tuduhan tersebut.

Moustafa mengatakan banyak jenazah yang dibawa dari rumah sakit militer hingga dikumpulkan dan disiksa hingga meninggal.

Mayat-mayat tersebut juga dikabarkan dibawa ke lokasi oleh kantor pemakaman kota Damaskus yang personelnya membantu menurunkannya dari traktor-trailer berpendingin.

Ia mengatakan bahwa pernyataan ini bisa dipertanggungjawaban lantaran ia mendapatkan informasi valid dari orang-orang yang bekerja di kuburan massal tersebut.

"Kami dapat berbicara dengan orang-orang yang bekerja di kuburan massal tersebut, yang telah melarikan diri dari Suriah atau yang kami bantu melarikan diri," kata Moustafa.

Sebagai informasi, saat ini Assad telah digulingkan oleh kelompok pemberontak dalam serangan besar-besaran yang berpuncak pada perebutan ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12/2024)

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Konflik di Suriah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini