Demo awalnya berjalan damai hingga akhirnya massa yang mengamuk bersikap anarkis hingga pengunjuk rasa Israel menerobos penghalang di sekitar kediaman Netanyahu di Caesarea.
Nasser Lahham, kepala kantor Al Mayadeen di Palestina yang diduduki, menggambarkan gelombang protes saat ini sebagai pemberontakan daripada pemogokan.
Netanyahu Disebut Gagal Pimpin Israel
Sebagai informasi, demo seperti ini hampir digelar warga Israel di setiap akhir pekan sebelum perang tanggal 7 Oktober.
Warga Israel melakukan aksi unjuk rasa menentang pemerintahan Netanyahu yang diduga melakukan berbagai pelanggaran hukum.
Demonstran juga menilai Netanyahu adalah gambaran tokoh pemimpin yang gagal menyelamatkan lebih dari 200 tawanan Hamas.
Imbas masalah ini popularitas Netanyahu di Israel mulai memudar.
Dalam jajak pendapat di surat kabar Maariv pada 18-19 Oktober lalu bahkan nama Benjamin Netanyahu kalah saing dengan mantan menteri pertahanan Benny Gantz.
“Netanyahu akan mundur. Sama seperti pejabat tinggi militer, intelijen, dan GSS (badan intelijen). Karena mereka gagal,” tulis surat kabar harian Israel Hayom.
(Tribunnews.com / Namira Yunia)