Mereka juga sambil meneriakkan slogan serupa dengan penuh semangat.
Salah satu pengunjuk rasa dalam aksi tersebut menyatakan, "Hari ini, kami menikmati kebahagiaan yang sudah lama tidak kami rasakan."
Pengunjuk rasa lainnya juga menambahkan, "Hari ini, kita merayakan jatuhnya rezim tiran yang agresif. Rezim yang menyiksa masa Suriah, rezim yang membunuh ribuan dan jutaan rakyat Suriah. Kita tidak akan membiarkan musuh penjajah merusak kegembiraan ini."
Protes ini juga mencerminkan harapan besar dari rakyat Suriah agar mendapatkan dukungan internasional.
Seorang pengunjuk rasa lainnya mengatakan, "Mereka melarang kami dari tanah kami dan dari segala jenis pekerjaan di dekat tanah ini."
Pernyataan Pemimpin Suriah
Ahmed al-Sharaa, yang dikenal juga dengan nama Abu Mohammed Julani, pemimpin de facto Suriah, mengungkapkan keprihatinannya terhadap serangan Israel.
Dalam sebuah wawancara, dia mengatakan, "Kami tidak menginginkan konflik dengan Israel atau negara lain. Suriah tidak akan digunakan untuk menyerang negara lain. Warga Suriah sudah lelah dan hanya ingin hidup dalam damai."
Abu Mohammed Julani juga menyerukan agar dunia internasional memberikan tekanan pada Israel untuk mengakhiri operasi militer mereka di Suriah.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)