Citra Satelit Ungkap Aksi Penggusuran Massal Israel di Gaza Utara: Separuh Jabalia Hilang
TRIBUNNEWS.COM - Citra satelit terbaru menunjukkan Israel melakukan pembongkaran dan penggusuran massal di Gaza utara, The Washington Post melaporkan pada hari Senin.
Penggusuran massal itu dilakukan di kawasan pemukiman demi mendirikan benteng militer yang Israel sebut sebagai koridor penyangga keamanan.
Baca juga: Media Israel: Tentara Bergelimpangan Kena Jebakan di Jabalia, IDF Pakai Metode Baru Operasi Militer
Operasi penggusuran itu sudah dimulai sejak 5 Oktober 2024 di Gaza Utara seperti Jabalia, Beit Lahia, dan Beit Hanoun.
"Aksi Israel ini telah menggusur puluhan ribu warga Palestina, sementara Israel menyatakan operasi tersebut akan terus berlanjut "selama diperlukan."," tulis laporan Ynet, mengutip lansiran Post, Selasa (24/12/2024).
Baca juga: Petempur Hamas Seorang Diri Tikam Empat Tentara Israel di Jabalia, Senjata-Senjata IDF Direbut
Menurut PBB, lebih dari 100.000 warga Palestina telah meninggalkan wilayah tersebut dalam 11 minggu terakhir, sehingga jumlah penduduknya menjadi kurang dari 50.000 jiwa—seperdelapan dari jumlah penduduk sebelum perang.
Kelompok-kelompok kemanusiaan juga melaporkan adanya pembatasan ketat terhadap bantuan yang sampai ke wilayah tersebut.
Citra satelit menunjukkan seluruh lingkungan dihancurkan, jalan baru dibangun, dan benteng militer yang luas didirikan.
"Hampir setengah dari kamp pengungsi Jabaliya telah dihancurkan atau dibersihkan, dengan koridor militer sekarang menghubungkan jalan barat dan timur, menciptakan jalur dari laut ke perbatasan Israel," kata laporan Ynet.
Mirip Koridor Netzarim, Bedanya Ini Dilakukan di Pemukiman Padat
Para ahli menyamakan koridor baru itu dengan Koridor Netzarim, yang pernah membelah Gaza menjadi dua.
Namun, mereka mencatat bahwa tidak seperti wilayah pertanian di Koridor Netzarim, operasi ini dilakukan di wilayah perkotaan yang padat penduduk, dan menggambarkannya sebagai "penghancuran kota-kota Palestina."
IDF dilaporkan telah membangun platform pertahanan tinggi untuk hampir 150 kendaraan militer di sekitar Jabaliya pada akhir Oktober, dengan benteng dan jalan tambahan muncul di citra satelit hingga pertengahan Desember.
Penduduk Palestina dan data satelit PBB menunjukkan lebih dari 5.000 bangunan di Jabalia, 3.600 di Beit Lahia, dan 2.000 di Beit Hanoun telah dihancurkan Israel sejak perang Gaza dimulai.
Israel mengklaim telah memberikan peringatan melalui selebaran, panggilan telepon, dan pesawat tanpa awak yang mendesak warga sipil untuk mengungsi, namun penduduk Gaza Utara mengatakan, "Tidak ada tempat berlindung dari serangan Israel."