Seperti yang dilaporkan Ukrinform sebelumnya, peringatan serangan udara telah diumumkan di seluruh Ukraina atas ancaman pesawat nirawak kamikaze Rusia yaitu drone Shahed .
Rusia juga meluncurkan sejumlah rudal jelajah Kalibr ke Ukraina dari wilayah Laut Hitam.
Ledakan telah dilaporkan di Kharkiv dan Dnipro. Sejumlah rudal jelajah masih berada di wilayah udara Ukraina.
Rusia melancarkan serangan udara massal terhadap Ukraina pada 25 Desember, menargetkan kota-kota di seluruh negeri dengan rudal dan pesawat nirawak.
Kota Kharkiv di timur laut termasuk yang paling parah terkena dampak, mendapat "serangan roket besar-besaran" dari rudal balistik, menurut otoritas setempat. Setidaknya enam orang terluka.
Ledakan juga dilaporkan terjadi di Dnipro, Kremenchuk, Kryvyi Rih, dan kota Ivano-Frankivsk di bagian barat.
Beberapa kota di Ukraina memberlakukan pemadaman listrik darurat di tengah serangan tersebut.
"Musuh kembali menargetkan sektor energi dalam skala besar," kata Menteri Energi Herman Halushchenko.
Perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, DTEK, kemudian melaporkan bahwa Rusia telah menyerang pembangkit listrik termalnya, "yang menyebabkan kerusakan serius pada peralatan." Lokasi fasilitas tersebut tidak diungkapkan.
Angkatan Udara melaporkan bahwa pesawat pengebom strategis Tu-95 Rusia telah terbang semalam, dan kemudian mengumumkan bahwa sejumlah rudal jelajah Kalibr telah diluncurkan dari Laut Hitam.
Presiden Volodymyr Zelensky pun mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan tindak terorisme yang tidak bisa dimaafkan.
Ia menyebutkan bahwa rakyat Ukraina dalam Natalkali ini masih menderita karena ulah Rusia.