Pada pukul 11.28 waktu setempat, komunikasi dengan pesawat terputus, dan sekitar pukul 11.30, pesawat Azerbaijan Airlines itu menghantam daratan pada upaya melakukan putaran ketiga.
Terungkap bahwa pesawat tidak mengalami pendaratan keras, melainkan jatuh dengan puing-puing pesawat ditemukan di lokasi kecelakaan.
Kemudian, kobaran api yang muncul dari pesawat Azerbaijan Airlines berhasil dipadamkan pada pukul 12.05.
Imbas kecelakaan ini sebanyak 38 orang dilaporkan tewas sementara 29 orang lainnya selamat dalam insiden pesawat Azerbaijan Airlines.
Rusia Minta Publik Tak Sebar Hoax
Sebagai tanggapan atas kecelakaan tersebut, sebuah tim dari Azerbaijan yang dipimpin oleh Presiden Ilham Aliyev, telah dikirim ke Kazakhstan untuk membantu penyelidikan.
Sejauh ini pejabat dari Azerbaijan dan Kazakhstan, menghimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi tentang kecelakaan itu sampai penyelidikan selesai.
Sementara Moskow dengan tegas membantah bahwa pihaknya menembak pesawat Azerbaijan Airlines dengan rudal hingga mengakibatkan kapal terbang itu jatuh.
Mereka juga mendesak publik untuk tidak menyebar informasi palsu terkait jatuhnya Azerbaijan Airlines hingga proses investigasi rampung digelar.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak mungkin menembakkan rudal ke pesawat komersial yang membawa penumpang sipil.
"Kami, tentu saja, tidak akan melakukan ini dan tidak seorang pun boleh melakukan ini," kata Peskov di Moskow.
"Mengajukan hipotesis apa pun sebelum hasil investigasi keluar adalah hal yang salah," ucapnya.
Sejauh ini belum diungkap secara rinci apa penyebab dari kecelakaan maut pesawat itu, namun Pihak FlightRadar24 mengungkapkan adanya kemungkinan gangguan GPS yang kuat yang mengakibatkan data penerbangan pesawat tidak akurat.
Hal ini lantas menyulitkan navigasi pesawat, memperburuk kondisi penerbangan.
Azerbaijan Airlines tak lama memutuskan untuk menghentikan sementara penerbangan rute Baku-Grozny-Baku dan Baku-Makhachkala-Baku hingga investigasi selesai.
"Penerbangan lain akan tetap dijalankan sesuai jadwal," kata pihak maskapai dalam pernyataan resmi.
Kecelakaan ini menjadi perhatian internasional, khususnya terkait faktor keselamatan penerbangan di tengah cuaca ekstrem dan risiko bird strike.
(Tribunnews.com / Namira Yunia)