Pesawat tempur Israel diketahui menyerang sejumlah lokasi strategis di Yaman, termasuk Bandara Sanaa dan pelabuhan Al-Hudaydah di wilayah barat Yaman.
Serangan ini dipicu oleh kelompok Houthi yang sebelumnya menargetkan kapal-kapal kargo Israel di Laut Merah dengan rudal dan drone, sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza, yang telah mengalami kerusakan besar sejak serangan Israel dimulai pada Oktober 2023.
Israel menyatakan bahwa serangan terhadap Yaman bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur militer yang digunakan oleh pemberontak Houthi, yang didukung oleh Iran.
Tel Aviv juga menuduh Houthi menggunakan infrastruktur tersebut untuk menyelundupkan senjata Iran dan mengizinkan pejabat senior Iran masuk ke wilayah tersebut.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa serangan terhadap Yaman akan terus berlanjut hingga misi yang mereka jalankan selesai.
Ketegangan semakin memuncak setelah kelompok Houthi, yang mendukung Palestina, menembakkan rudal ke kota-kota Israel sebagai pembalasan terhadap serangan Israel di Gaza.
Komentar Gutteres
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengutuk serangan udara terbaru Israel terhadap Yaman.
Dia menilai eskalasi Israel di Sanaa, pelabuhan Laut Merah Yaman, serta pembangkit listrik di negara tersebut sebagai "tindakan yang sangat mengkhawatirkan".
"Sekretaris Jenderal tetap sangat prihatin terhadap risiko eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut dan menegaskan kembali seruannya kepada semua pihak terkait untuk menghentikan semua tindakan militer dan melakukan pengendalian diri sepenuhnya," kata Gutteres menurut sebuah pernyataan.
Guterres menambahkan bahwa hukum internasional “harus dihormati setiap saat”.
"Warga sipil dan personel bantuan kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran dan harus dihormati dan dilindungi setiap saat," katanya.
Ia juga memperingatkan bahwa serangan Israel lebih lanjut terhadap infrastruktur Yaman, seperti pelabuhan dan bandara, akan mempersulit penyediaan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Yaman.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)