Menurut SBU, para agen tersebut ditugaskan dengan misi intelijen bernilai tinggi yang penting bagi strategi militer Rusia.
Ini termasuk menentukan lokasi sistem pertahanan udara Ukraina dan lapangan udara militer rahasia tempat jet tempur F-16 mungkin ditempatkan dan menemukan perusahaan-perusahaan Ukraina yang terlibat dalam produksi sistem peperangan elektronik yang digunakan untuk melawan pesawat nirawak Rusia.
SBU melaporkan bahwa operator jaringan tersebut sering menggunakan kontak pribadi, termasuk tentara Ukraina di area garis depan, untuk secara tidak sengaja mengambil informasi sensitif dari mereka.
Jika klaim Rogov tersebut akurat, itu berarti kekalahan kedua dari F-16 yang berperang untuk Ukraina.
Pada Agustus lalu pesawat F-16 pertama jatuh di Ukraina barat setelah menembak 3 rudal dan satu drone Rusia dalam sebuah serangan besar-besaran Rusia ke seluruh wilayah Ukraina.
Pilot Kolonel Oleksey Mes menjadi korban jatuhnya pesawat tersebut. Ukraina tidak mengkonfirmasi karena jatuhnya F-16 pertamanya.
Namun sejumlah pejabat Barat yang tahu masalah tersebut mengatakan bahwa F-16 tersebut jatuh setelah tertembak rudal patriot milik Ukraina sendiri.
Ada kesalahan teknis sehingga rudal menembak teman tersebut sendiri. (Tribunnews.com/TASS/Radio Free Europe)