News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel

Apa Itu Bird Strike?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bird strike di penerbangan sipil. Apa Itu Bird Strike? Bird strike atau tabrakan burung adalah kejadian ketika pesawat yang sedang terbang bertabrakan dengan seekor burung.

Sebagian besar pembatalan terjadi pada penerbangan setelah jam 9 pagi pada hari Minggu pasca jatuhnya pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan.

Agen perjalanan lokal juga melaporkan adanya lonjakan pembatalan paket wisata pasca tragedi tersebut.

Banyak dari mereka telah menangguhkan iklan dan kampanye promosi di TV dan online.

"Kami mendapat sekitar 40 pertanyaan mengenai pembatalan perjalanan pada hari Minggu saja," kata seorang agen perjalanan yang tidak mau disebutkan namanya.

"Kami melihat jumlah pembatalan dua kali lipat dari biasanya dan penurunan pemesanan sebesar 50 persen."

Sumber industri mengatakan industri perjalanan memantau situasi ini dengan cermat, mengantisipasi dampak lanjutan seiring meningkatnya kecemasan masyarakat terhadap keselamatan penerbangan.

Saham Jeju Air Jeblok

Saham Jeju Air dan induk perusahaannya, AK Holdings, mengalami penurunan tajam pada Senin (30/12/2024).

Saham Jeju Air anjlok hingga 15,7 persen pada awal sesi perdagangan menjadi 6.920 won, level terendah sejak saham tersebut tercatat pada 2015.

Pada pukul 09:03 pagi waktu setempat, saham maskapai ini diperdagangkan di harga 7.040 won, turun 14,25 persen.

AK Holdings, yang memiliki 50,37 persen saham Jeju Air, juga mengalami penurunan 11,3 persen, diperdagangkan pada harga 9.730 won, mencatatkan titik terendah dalam satu tahun terakhir, dikutip dari Reuters.

Kecelakaan ini memicu reaksi negatif dari konsumen, dengan beberapa pihak menyerukan boikot terhadap Aekyung Group, pemegang saham utama AK Holdings.

Aekyung Industrial, anak perusahaan yang memproduksi alat sterilisasi pelembap udara, dikaitkan dengan kematian 98 orang, termasuk 12 korban jiwa, Yonhap News melaporkan.

Harga saham Aekyung Industrial dan Aekyung Chemical masing-masing turun 7 persen dan 9 persen.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini