"Ukraina akan tetap menjadi poros ketahanan pangan di Suriah, bahkan jika negara kita terlibat dalam perang," kata Sybiha.
Rusia sebelumnya menyediakan gandum untuk Suriah melalui mekanisme keuangan dan logistik yang rumit yang dirancang untuk menghindari sanksi Barat terhadap Moskow dan Damaskus.
Namun menurut laporan kantor berita Reuters, pengiriman ini telah dihentikan karena ketidakpastian seputar pemerintahan baru di Damaskus dan keterlambatan pembayaran.
Ukraina pun menyatakan ingin memulihkan hubungan dengan Suriah.
“Rezim Rusia dan Assad saling mendukung karena keduanya didasarkan pada kekerasan dan penyiksaan,” kata Sybiha, menurut sebuah pernyataan.
“Kami percaya bahwa dari sudut pandang strategis, pencabutan kehadiran Rusia di Suriah akan berkontribusi pada stabilitas tidak hanya negara Suriah tetapi juga seluruh Timur Tengah dan Afrika.”
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)