News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Siap Tembakkan Bom Nuklir ke Ukraina, Sekutunya Berhasil Mencegah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Satu unit peluru kendali balistik antarbenua Sarmat (Setan) dipamerkan di Lapangan Merah Moskow, Rusia. Rudal Sarmat ini memiliki kemampuan membawa hulu ledak nuklir, jangkauannya antarbenua dan kecepatannya sulit dicegah rudal penangkis manapun.

Blinken mengatakan AS "sangat khawatir" karena Putin tampaknya mempertimbangkan senjata nuklir.

"Bahkan jika kemungkinannya berubah dari 5 menjadi 15 persen, dalam hal senjata nuklir, tidak ada yang lebih serius," katanya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebut rudal ini sebagai senjata hipersonik non-nuklir yang mampu menempuh jarak jauh dan berkecepatan Mach 10, sepuluh kali kecepatan suara. (Ist)

Blinken juga mengklaim bahwa China mungkin telah melakukan intervensi dengan cara yang sama setelah AS memperingatkan Beijing bahwa Putin berencana untuk meluncurkan senjata nuklir ke luar angkasa.

Ketakutan akan meningkatnya permusuhan dengan Rusia yang bersenjata nuklir telah menjadi faktor pendorong di balik kebijakan pemerintah AS saat ini terhadap Ukraina. 

Di bawah Presiden Joe Biden, Gedung Putih menunda pengiriman senjata tertentu dan menahan izin bagi Kyiv untuk meluncurkan serangan mendalam di wilayah Rusia, dengan alasan "garis merah" Putin.

Putin memulai babak baru ancaman nuklir pada akhir November setelah Biden mengizinkan Ukraina untuk menyerang beberapa target Rusia dengan senjata jarak jauh buatan AS. Putin merevisi doktrin nuklir Rusia, memperluas kriteria yang menjadi dasar negara tersebut dapat meluncurkan serangan nuklir.

Meskipun ada langkah-langkah ini, sumber intelijen AS mengatakan bahwa risiko serangan nuklir Rusia tidak meningkat dan tetap tidak mungkin terjadi.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini