Jatuhnya Kurakhovo ini menjadi pukulan telak bagi Ukraina. Pasalnya kota ini menjadi lokasi distribusi logistik dan rotasi militer Ukraina di Donetsk selain Pokrovsk.
Sementara Pokrovsk telah terkepung oleh Rusia dan meninggalkan sejumlah pasukan yang hanya bisa bertahan, namun tidak bisa mengendalikan rotasi dan distribusi militer ke wilayah Donetsk, maka perlawanan di Donetsk bakal semakin melemah, jelasnya.
Ukraina telah membangun benteng pertahanan Kurakhovo selama 10 tahun terakhir.
"Selama sepuluh tahun, rezim Kiev mengubahnya menjadi daerah pertahanan yang kuat dengan jaringan posisi penembakan permanen dan komunikasi bawah tanah yang dikembangkan," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Tentara Ukraina telah mengumpulkan lebih dari 15.000 tentara di Kurakhovo, termasuk unit elit, formasi nasionalis, dan tentara bayaran asing.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan, unit-unit Rusia kini memiliki lebih banyak ruang untuk bermanuver setelah merebut Kurakhovo yang membantu meningkatkan laju pembebasan Republik Rakyat Donetsk (DPR), kata Kementerian Pertahanan Rusia.
"Setelah pembebasan Kurakhovo, pasukan Rusia telah keluar dari pangkalan. Ini akan membantu meningkatkan laju pembebasan Republik Rakyat Donetsk," tulis Kemenhan Rusia dikutip dari TASS.
Jatuhnya kota ini menurut militer RUsia, secara substansial menghambat dukungan layanan tempur bagi angkatan bersenjata Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
"Pengambilalihan kendali atas pusat logistik penting ini telah secara signifikan menghambat dukungan layanan tempur bagi kelompok militer Ukraina di wilayah Donetsk, sehingga rezim Kiev kehilangan kesempatan untuk menggunakan sistem artileri guna menembaki warga sipil di kota Donetsk, ibu kota DPR," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Bahkan dari Kurakhovo, Rusia diperkirakan bisa membangun kekuatan untuk menyerang oblast (provinsi) di sebelah selatan Donetsk yaitu Zaporizhye yang jaraknya hanya 40 kilometer.
Di Zaporizhye, Ukraina mengandalkan desa-desa kecil dan medan yang akan lebih mudah direbut atau dilewati Rusia daripada kota besar dengan zona industri besar, yang akan menunda kemajuan musuh selama berbulan-bulan.
Strana menuliskan juga, pergerakan menuju Zaporizhye sangat berbahaya karena akan memungkinkan Rusia mencapai bagian belakang benteng Angkatan Bersenjata Ukraina, yang dibangun untuk menangkis serangan dari selatan.
Dan, bahkan jika benteng telah dibangun untuk menangkis serangan dari timur, akan lebih sulit untuk menahannya jika terjadi serangan serentak dari selatan. Dan juga dalam kondisi penurunan kepadatan pembangunan perkotaan, yang di wilayah Zaporizhia tidak sama dengan di Donbas.