News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bos Big Tech Ramai-ramai Merapat ke Donald Trump

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bos Big Tech Ramai-ramai Merapat ke Donald Trump

Trump telah menjadi kritikus keras Meta dan Zuckerberg selama bertahun-tahun. Ia menuduh perusahaan tersebut bias terhadapnya dan mengancam akan membalas begitu kembali menjabat.

Ketika ditanya oleh wartawan apakah menurutnya langkah pemeriksaan fakta tersebut merupakan respons atas ancamannya terhadap Zuckerberg, Trump menjawab: "Mungkin, ya."

Pemulihan hubungan antara Mark Zuckerberg dan Trump telah lama diprediksi. Meta baru-baru juga ini menempatkan sekutu Trump, Dana White, di jajaran direksi.

Meta terapkan "catatan komunitas"

Keputusan itu, dan langkah untuk memangkas operasi pengecekan fakta, muncul setelah pilihan Trump untuk Komisi Komunikasi Federal, Brendan Carr, menuduh Facebook, Google, dan Apple "memainkan peran utama" dalam "kartel sensor."

Sam Altman, CEO di OpenAI, juga telah mengirimkan sinyal mendekat kepada pemerintahan yang akan datang, dengan mengatakan kepada penyiar konservatif Fox News pada bulan Desember bahwa ia yakin Trump akan mempertahankan Amerika Serikat sebagai pemain terkemuka di sektor kecerdasan buatan.

Profesor ilmu politik Universitas Brown, Wendy Schiller, mengaku tidak terkejut bahwa perusahaan media sosial seperti Meta mulai meninggalkan pemeriksaan fakta karena partai politik dan perusahaan media sosial berkembang pesat ketika ada perpecahan.

Namun, ia menambahkan bahwa "hal yang menyelamatkan mungkin adalah masih ada sejumlah outlet media sosial yang kompetitif sehingga tidak ada satu orang atau perusahaan pun yang mengendalikan semua arus informasi, termasuk pemerintah."

Facebook akan mengganti program pemeriksaan fakta dengan fitur bergaya "catatan komunitas", mirip dengan yang digunakan pada platform X milik Musk.

Musk segera mengisyaratkan persetujuannya, menyebut perubahan itu "keren."

AFP saat ini bekerja dalam 26 bahasa dengan program pemeriksaan fakta Facebook, di mana Facebook membayar untuk menggunakan pemeriksaan fakta dari sekitar 80 organisasi di seluruh dunia pada platformnya, WhatsApp dan Instagram.

ae/hp (AFP, dpa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini