News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Jenderal Top Iran Salahkan Rusia atas Jatuhnya Assad: Mereka Mengebom Gurun Kosong, Bukan Markas HTS

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigjen Behrouz Esbati

TRIBUNNEWS.COM - Seorang jenderal tinggi Iran menuduh Rusia berbohong dengan mengklaim jet tempurnya menyerang pemberontak Suriah, padahal yang mereka serang hanyalah gurun kosong.

Brigjen Behrouz Esbati menyalahkan Rusia atas jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad dalam sebuah pidato di sebuah masjid di Teheran.

Rekaman audio pidato tersebut bocor dan dipublikasikan oleh Abdullah Abdi, seorang jurnalis di Jenewa yang meliput berita tentang Iran, Selasa (7/1/2025).

"Kami kalah, dan kalah telak. Kami menerima pukulan berat, dan itu sangat sulit," kata Esbati mengenai jatuhnya Assad, menurut terjemahan dari The New York Times.

Dalam rekaman itu, Esbati, yang merupakan komandan senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), mengatakan bahwa Rusia memberi tahu Teheran bahwa mereka menyerang markas besar Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok yang memimpin upaya menggulingkan Assad.

Namun, menurut Esbati, pasukan Rusia justru menargetkan gurun kosong.

Esbati juga menuduh Rusia mematikan radar saat Israel melancarkan serangan ke Suriah pada tahun 2024, yang memungkinkan pasukan Tel Aviv menyerang dengan lebih efektif.

Jenderal itu juga menyalahkan korupsi internal atas jatuhnya Assad, dengan menyebut bahwa suap merajalela di kalangan pejabat tinggi dan jenderal Suriah.

Bashar al-Assad (Kremlin.ru)

Ia menambahkan bahwa hubungan antara Suriah dan Iran semakin tegang dalam setahun terakhir karena Assad menolak permintaan Iran untuk memfasilitasi serangan terhadap Israel dari wilayah Suriah.

Iran bersikap lebih lunak ketika pemerintahan Assad jatuh.

Pada saat itu, Iran menyatakan bahwa nasib Suriah akan bergantung pada rakyatnya dan bahwa mereka tidak akan berhenti berupaya menciptakan keamanan dan stabilitas di Suriah.

Baca juga: Rekaman Bocor, Jenderal Top Iran di Masjid Akui Negaranya Kalah Telak dalam Perang Suriah

Sementara itu, Assad, sekutu lama Iran dan Rusia, meninggalkan Damaskus pada awal Desember ketika pasukan HTS menyerbu ibu kota dari arah barat laut.

Para pakar internasional meyakini bahwa keberhasilan militan sebagian besar disebabkan oleh menipisnya sumber daya militer Assad, yang sangat bergantung pada dukungan Rusia, terutama akibat perang Rusia di Ukraina.

Rusia Hentikan Bantuan Militer ke Suriah

Pernyataan Esbati ini muncul setelah mantan ajudan senior Assad menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah menghentikan bantuan militer untuk Suriah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini