Jeremy menjelaskan proyektor terbaru ini sudah mendukung kegiatan ramah lingkungan, seperti tidak menggunakan bahan timah pada saat mematri peralatan elektronik di atas PCB (Printed Circuit Board).
Selain itu, proyektor ini hanya membutuhkan daya sebesar 0,3 W pada saat stand-by, dan bila tidak ada input sinyal proyektor akan mengaktifkan fitur Auto Power Save untuk menghemat pemakaian konsumsi listrik.
"Hadirnya Panasonic PT-DW105XEA tidak hanya mampu menghadirkan proyeksi gambar yang tajam dan jernih, melainkan proyektor ini juga ramah lingkungan dengan perawatannya yang mudah," katanya.
Kekuatan ANSI Lumens yang tinggi didukung dengan hadirnya fitur UHM (Ultra High-performance) dual-lamp keluaran Panasonic yang memiliki daya masing-masing lampu 355 watt, menurut Jeremy, menjadikan proyektor ini tepat untuk penggunaan di ruang yang luas. "Seperti auditorium, museum, aula pertemuan ataupun di gedung teater," katanya.
Dimensi proyektornya yang ringkas (530 × 200 × 548,5 mm), tambahnya, membuat proyektor ini mudah dibawa kemana saja dan bisa digunakan kapan saja. Hal ini cocok digunakan pada bidang usaha yang memiliki mobilitas tinggi maupun digunakan untuk usaha rental. Meskipun dimensinya tergolong ringkas, namun Panasonic berhasil membenamkan lumens yang tinggi ke dalam seri PT-DW105XEA yakni 10.000 lumens.
Dukungan DICOM Simulation Mode, membuat proyektor ini bisa digunakan untuk bidang lainnya, seperti di rumah sakit.
"Digital Imaging and Communications in Medicine (DICOM) yang dimiliki oleh proyektor ini sudah memenuhi syarat standar yang bisa digunakan oleh dunia medis, yakni DICOM part 14. Dengan demikian, Panasonic PT-DW105XEA mampu memproyeksikan gambar grayscale, seperti X-Ray menjadi lebih jelas," tuturnya.
Ia mengatakan PT Datascrip selaku authorized distributor produk Panasonic di Indonesia, memasarkan proyektor Panasonic PT-DW105XEA dengan harga US$ 16.700.(Budi Malau)