Kini, mereka bekerja sama dengan Intel untuk membuat kontrol berbasis Android bisa lebih responsif.
"Mimpi kami ke depan bukan hanya membuat mobil tapi transportasi massal," kata Fanriado.
Anggota tim yang semula terdiri dari 8 orang kini menjadi 40 orang. Tim akan mengembangkan generasi kedua dari Kaliurang UNISI. Salah satu yang digagas adalah baterai yang lebih mumpuni.
Saat ini, Kaliurang UNISI menggunakan baterai kalsium. Generasi selanjutnya akan menggunakan baterai lithium.
Untuk mendukung operasi mobil, tim mewacanakan pentingnya stasiun pengisi baterai yang bersumber dari energi matahari.
Mobil itu mungkin belum bisa digunakan sekarang. Tapi dengan pengembangan serius dan dukungan pemerintah, mobil itu benar-benar bisa dikendarai di masa depan. Dan jalanan di kota besar akan ramai dengan seliweran mobil buatan Indonesia serta berbasis energi terbarukan. (Yunanto Wiji Utomo)