TRIBUNNEWS.COM - Kelahiran prematur merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup mengkhawatirkan para ibu hamil.
Pasalnya, bayi yang lahir secara prematur rentan mengalami gangguan kesehatan akibat organ tubuh yang belum berkembang dengan sempurna, di mana hal ini dapat menyebabkan infeksi hingga kematian.
Mengutip laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Mei 2023, disebutkan bahwa dari 10 bayi yang lahir di dunia, terdapat satu bayi prematur dan setiap 40 detik, satu bayi meninggal dalam 10 tahun terakhir.
Di Indonesia, angka kelahiran prematur masih tergolong tinggi dibandingkan negara berkembang lainnya. Mengutip Jurnal Penelitian Perawat Profesional, prevalensi kelahiran prematur di Indonesia mencapai 29,5 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2018. Indonesia juga menempati posisi ke-5 dengan total persalinan prematur tertinggi di dunia, yaitu sekitar 657.700 kasus.
Melihat tingginya angka tersebut sudah sepatutnya menjadikan kasus kelahiran prematur mendapat perhatian yang serius. Pasalnya, kelahiran yang terjadi saat usia kehamilan kurang dari 37 minggu ini berdampak serius pada kehidupan dan kesehatan bayi.
Penyebab terjadinya kelahiran prematur
Dilansir dari Klikdokter, terdapat sejumlah faktor yang dapat menyebabkan ibu hamil rentan mengalami persalinan prematur.
Adapun beberapa penyebabnya yaitu faktor usia ibu hamil yang tergolong masih muda (di bawah 18 tahun) serta usia tua (di atas 35 tahun). Penyebab selanjutnya adalah kehamilan kembar, pernah melahirkan prematur sebelumnya, faktor stres berat atau trauma psikologis, adanya komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi dan infeksi dalam rahim, dan gaya hidup yang kurang sehat.
Sebagai orang tua, ibu hamil tentu ingin buah hati lahir dengan kondisi yang sehat dan normal. Oleh karena itu, bumil wajib memberikan perhatian lebih kepada diri sendiri guna mendukung tumbuh kembang si buah hati yang sedang dikandung dan mencegah kelahiran prematur.
Cara mencegah bayi lahir prematur
Meskipun kelahiran prematur tidak dapat dihindari sepenuhnya, tetapi ada beberapa langkah yang dapat bumil lakukan untuk meminimalisir penyebab terjadinya melahirkan prematur. Berikut caranya:
1. Rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan
Selama masa kehamilan, ibu hamil sangat diwajibkan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan guna mengecek kondisi kesehatan diri dan mengetahui perkembangan janin di dalam kandungan.
Selain itu, jika ibu memiliki riwayat melahirkan lebih awal karena persalinan prematur atau karena ketuban pecah, Departemen Kesehatan Negeri Mississippi (Mississippi State Department of Health) yang juga dikonfirmasi oleh penelitian dari Obstetrics & Gynecology menyebut bahwa Ibu dapat berkonsultasi dengan dokter terkait suntikan 17P yang berisi progesteron untuk kehamilan berikutnya.
Diketahui, suntikan 17P ini dapat mengurangi risiko terjadinya kelahiran prematur sebanyak 30 persen. Namun, bumil yang bisa diberikan suntikan 17P adalah Ibu yang melahirkan satu bayi prematur (bukan kembar atau lebih) karena persalinan prematur atau karena air ketuban yang pecah lebih awal.
Maka dari itu, usahakan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan ya Bu yang mana upaya ini adalah langkah awal untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan yang dapat menyebabkan kelahiran prematur.
2. Menghindari zat kimia berbahaya
Sudah bukan rahasia lagi bahwa ibu hamil harus menghindari zat-zat berbahaya seperti alkohol dan rokok yang berisiko membawa masalah bagi kehamilan.
Dikutip dari Klikdokter, konsumsi alkohol selama hamil dapat menyebabkan cacat lahir, cacat intelektual, masalah sistem saraf pusat, bayi berat lahir rendah, dan membuat fitur wajah bayi tidak normal.
Sementara itu, kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok berpotensi menyebabkan kelahiran prematur, merusak perkembangan paru-paru dan otak janin, serta meningkatkan risiko bayi cacat lahir.
Selain alkohol dan asap rokok, sebaiknya ibu hamil juga menghindari paparan ataupun penggunaan beberapa zat kimia seperti cat dinding, cat kuku, wewangian sintetis, serta kandungan BPA yang umum ditemukan pada kaleng, plastik, dan kertas.
3. Menerapkan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup sehat berperan penting dalam kondisi kesehatan ibu hamil di masa kehamilan. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin, seperti asupan nutrisi, tidur yang cukup, konsumsi air putih yang cukup, dan rutin berolahraga.
Bagi ibu hamil, olahraga rutin sangat penting dilakukan guna menjaga kebugaran, mengingat di masa kehamilan ada banyak hal yang berubah pada tubuh seperti mudah merasa lelah, nyeri pinggang, dan lain sebagainya.
Namun, perlu diingat, dengan kondisi fisik yang sedang hamil, tentu tak semua jenis olahraga cocok untuk ibu hamil.
Adapun olahraga yang disarankan adalah berjalan kaki di pagi hari sekitar 10-15 menit setiap hari, melatih otot-otot tubuh dengan berenang, serta melakukan yoga dan pilates yang dapat membantu bumil mengatur napas, memperbaiki postur tubuh, menguatkan panggul, dan mengurangi sakit pinggang.
4. Mengonsumsi makanan dan minuman sehat
Mengonsumsi makanan dan minuman bernutrisi wajib dilakukan oleh ibu hamil karena hal ini sangat berpengaruh pada pembentukan organ tubuh, perkembangan otak janin dan berat lahir yang sehat, mengurangi risiko bayi prematur dan cacat lahir, serta mengurangi risiko terjadinya stunting.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, protein merupakan salah satu nutrisi yang penting untuk ibu hamil. Seperti diketahui, nutrisi ini berperan penting dalam pembentukan organ tubuh dan perkembangan otak buah hati.
Nah, guna memenuhi kebutuhan protein selama masa kehamilan, ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan berprotein tinggi seperti telur, daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, dan susu hamil seperti PRENAGEN mommy.
Nutrisi lengkap di masa kehamilan ini mengandung protein yang tentunya dapat membantu pembentukan organ tubuh janin, memberi tenaga agar ibu tetap fit dan segar, serta mendukung imun tubuh ibu hamil dan janin.
Selain itu, PRENAGEN mommy juga diperkaya dengan asam folat yang dapat mencegah resiko cacat tabung saraf, zat besi untuk cegah pendarahan saat persalinan, serta kalsium dan vitamin D untuk membantu pembentukan tulang bayi dan kepadatan tulang pada ibu.
Nutrisi dalam susu hamil ini semakin lengkap berkat kandungan DHA dan Omega-3 yang juga berperan penting untuk membantu perkembangan otak janin.
PRENAGEN mommy bisa dikonsumsi dua gelas sehari selama 9 bulan kehamilan, yang bisa disajikan hangat atau dingin. Dengan varian rasa enak enggak bikin eneg: French Vanilla, Velvety Chocolate, Lovely Strawberry, dan Groovy Mocha, bumil tak perlu bingung lagi untuk memenuhi asupan nutrisi harian selama masa kehamilan.
Tidak hanya itu, bagi pecinta susu dari bahan almond dan soya, PRENAGEN mommy juga hadir dengan varian Almond Soya yang bisa memberikan nutrisi lengkap dan penting untuk perkembangan organ tubuh bayi.
Terlebih, ada juga PRENAGEN UHT dengan varian rasa Velvety Choco, Berry Love, dan Almond Soya yang praktis untuk dikonsumsi working mom dan teman bumil saat traveling!
Sekarang ibu sudah tahu kan, bahwa kesehatan anak di masa depan juga ditentukan oleh kualitas nutrisi sejak dalam kandungan ibu. Oleh karenanya, yuk pilih nutrisi tepat selama kehamilan dengan konsumsi PRENAGEN mommy dan jangan lupa terapkan pola hidup sehat, ya!
Penulis: Yosephin Pasaribu | Editor: Vincentius Haru