News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bye Bye Kolesterol

Puasa Sebulan Penuh Kok Kolesterol Bisa Naik? Cari Tahu Penyebabnya!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolesterol bisa naik saat puasa?

TRIBUNNEWS.COM - Bulan suci Ramadan selalu menjadi momen yang dinanti oleh umat Islam sebagai momen untuk menjalani ibadah. Yang mungkin jarang diketahui, potensi dan bahaya kolesterol juga meningkat, lho di bulan suci ini!

Kolesterol yang dapat memicu penyakit serius seperti penyakit jantung dan stroke, bisa menyerang siapa saja akibat kebiasaan atau pola hidup yang tidak sehat.  Apalagi kini kolesterol tidak hanya menyerang orang tua, tapi juga anak-anak muda. 

Memangnya apa saja sih penyebab yang bisa membuat kolesterol tinggi, khususnya pada anak muda selama bulan puasa? Yuk, simak pembahasannya!

1. Buka puasa dengan makanan tinggi kolesterol

Setelah seharian menahan lapar, tentu momen yang dinantikan adalah waktu berbuka puasa. Namun seringkali karena sudah begitu lapar, sebagian orang tidak memerhatikan makanan yang mereka konsumsi dan langsung menyantap apa saja yang ada di depan mata, termasuk makanan yang tinggi kolesterol. 

Apakah kamu suka berbuka dengan makanan tinggi lemak, cepat saji, daging olahan hingga goreng-gorengan? Mulai sekarang, tinggalkan kebiasaan buruk itu dan pilih menu buka puasa yang seimbang, kaya serat dan rendah lemak agar kolesterol terkontrol!

2. Kurangnya aktivitas fisik

Mengutip Klikdokter, salah satu penyebab kenapa kolesterol naik selama bulan Ramadan adalah kurangnya aktivitas fisik. 

Ibadah puasa seringkali dijadikan alasan untuk orang mengurangi aktivitas dan olahraga, dengan tujuan menghemat energi selama berpuasa. Jika kamu termasuk yang seperti ini, saatnya ubah mindset kamu. 

Pada bulan puasa tahun ini, yuk mulai biasakan diri untuk berolahraga ringan! Kamu bisa melakukannya 30 menit sebelum berbuka puasa atau pada malam hari setelah berbuka puasa. 

Baca juga: 5 Asupan Menyegarkan untuk Berbuka Puasa

Bahkan, melaksanakan ibadah tarawih setelah berbuka puasa dapat membantu menjaga kesehatan tubuhmu. Gerakan naik turun yang lembut saat salat tarawih, termasuk sujud dan rukuk, dilakukan sambil berdoa dapat meningkatkan kesehatan fisik dan emosional.

Melansir dari laman New Straits Times, gula darah yang bersirkulasi akan melakukan proses metabolisme menjadi karbon dioksida dan air ketika tubuh melakukan gerakan salat sehingga salat tarawih berpotensi membakar ekstra kalori, meningkatkan fleksibilitas dan koordinasi, mengurangi respons otonom stres pada orang sehat serta mengurangi gangguan kecemasan dan depresi.

3. Kondisi psikologis

Melansir dari Healthline, sebuah penelitian tahun 2017 mengungkapkan bahwa kondisi psikologis, terutama stres, dapat meningkatkan risiko LDL (kolesterol jahat) dan kolesterol total yang tinggi. 

Saat perut lapar, ada kalanya emosi menjadi tidak stabil sehingga kamu gampang stres. Eits, namun perlu diingat, emosi juga perlu ditahan saat menjalankan ibadah puasa.

Karenanya, agar puasa lebih afdol, kamu juga perlu mengontrol stres dan emosi dengan baik selagi menjalankannya. Hal ini bisa dilakukan dengan mempraktikkan teknik manajemen stress seperti olahraga, meditasi dan latihan pernapasan. 

4. Sindrom metabolik

Selain mengejar pahala, pengelolaan pola makan dan mengontrol berat badan juga harus dilakukan selama bulan puasa. Karena jika tidak, sindrom metabolik yang berkaitan erat dengan kolesterol bisa mengancam. 

Menurut Healthline, sindrom metabolik adalah sebuah kondisi meningkatnya tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, lemak berlebih di area pinggang, meningkatnya, trigliserida, serta menurunnya kadar kolesterol baik atau HDL dalam tubuh.

Di bulan puasa, faktor-faktor tersebut seringkali disebabkan karena kebiasaan ‘balas dendam’ saat waktu berbuka puasa. Jika dibiarkan, kelima faktor tersebut dapat meningkatkan potensi penyakit jantung, diabetes, hingga stroke.  

Baca juga: 4 Nutrisi Penting untuk si Kecil yang Mulai Berpuasa

Karenanya, jangan sampai ‘kebablasan’ dan tetap jaga pola makan yang sehat saat berbuka puasa ya!

Itulah beberapa penyebab kolesterol naik di bulan puasa. Sebagai cara menghindari dan menurunkan kolesterol, yuk mulai perbaiki pola makan saat sahur dan berbuka, kelola stres dengan baik, serta tetap aktif beraktivitas fisik di bulan Ramadan tahun ini!

Biar ibadah puasa lebih maksimal, kamu juga bisa melakukan cara enak turunkan kolesterol dengan minum Nutrive Benecol setelah berbuka puasa. 

Rutin mengonsumsi Nutrive Benecol setelah makan dapat membantu mencegah penyerapan kolestrol oleh tubuh karena produk minuman kemasan botol yang mengandung kombinasi susu dan sari buah ini mampu mengikat kolesterol dari makanan yang telah kita konsumsi.

Nutrive Benecol adalah satu-satunya produk di Indonesia yang mengandung plant stanol ester atau PSE, yang mampu menurunkan kadar kolesterol hingga 10 persen dan menurunkan risiko penyakit jantung koroner jika dikonsumsi secara rutin 2 botol sehari selama 2-3 minggu. 

Produk ini baik dikonsumsi oleh kamu yang memiliki masalah kolesterol tinggi, ataupun yang memiliki kadar kolesterol normal dan ingin mencegah peningkatan kolesterol dalam tubuh selama bulan puasa. 

Hadir dalam bentuk smoothies (susu dengan sari buah), Nutrive Benecol tidak hanya cocok dijadikan sebagai pencuci mulut tetapi juga bermanfaat untuk mencegah penyerapan kolesterol dari makanan yang dikonsumsi.

Baca juga: Nikmati Puasa Lebih Mudah Bagi Diabetesi: Jaga Hati, Jaga Iman, Jaga Gula Darah, Lancar Puasanya!

Selain smoothies, Nutrive Benecol kini juga hadir dalam bentuk Yogurt, yang menjadi satu-satunya Yogurt di Indonesia yang mengandung PSE. 

Sekarang tidak usah khawatir lagi kolesterol naik setelah makan enak, apalagi selama Bulan Ramadan, karena kamu bisa konsumsi Nutrive Benecol sebagai cara menurunkan kolesterol yang enak dan praktis. 

Penulis: Matheus Elmerio | Editor: Anniza Kemala

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini