Selama empat tahun, Gerakan Nasional Revolusi Mental terus berproses untuk menorehkan capaian positif pada perubahan cara pikir dan cara kerja yang membawa perubahan pula pada cara hidup berbangsa.
Hal ini dapat dilihat melalui penyediaan pelayanan publik yang lebih transparan, tertib, dan perbaikan fasilitas pelayanan dan budaya pelayanan yang lebih baik, sinergitas program dan kebijakan pemerintah, serta pembangunan infrastruktur yang lebih merata dan berkesinambungan.
“Melalui Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental, Kemenko PMK ingin menyebarkan semangat gerakan ini kepada lebih banyak masyarakat, khususnya masyarakat Manado dan sekitarnya. Harapannya, masyarakat lebih mengetahui berbagai inovasi pelayanan publik dan merasakan manfaat dari program ini, menjadi karakter masyarakat yang dapat nantinya memajukan Indonesia,” ujar Deputi bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Nyoman Shuida, di Manado, Jumat (26/10/2018).
Penyelenggaran PKN Revolusi Mental menurut Nyoman dilakukan agar bisa melihat berbagai inovasi layanan publik dari Kementerian/Lembaga, maupun Pemerintah Daerah seperti simulasi tes CAT oleh BKN yang diperuntukkan bagi para pelamar CPNS, akses pencetakan E-KTP, perpanjangan SIM, dan lainnya.
Pemerintah ingin menegaskan komitmen dan ajakan Revolusi Mental sebagai gerakan bersama untuk mewujudkan sebuah kesatuan bangsa, mencapai kemandirian, dan memiliki karakter melayani yang merupakan jati diri bangsa Indonesia, sehingga sesuai dengan tema yang diangkat, “Revolusi Mental Untuk Indonesia Satu, Mandiri, dan Melayani”.
“Sebagai gerakan bersama, sinergi lintas instansi menjadi kunci pelaksanaan gerakan ini sebagai lokomotif perubahan menuju Indonesia yang lebih baik. Hal ini terlihat dari berbagai program Revolusi Mental yang mengutamakan keterlibatan masyarakat di berbagai bidang. Di bidang Pendidikan, program Kuliah Kerja Nyata Tematik Revolusi Mental, maupun penguatan Pendidikan karakter melibatkan institusi Pendidikan,” tambah Nyoman.
Keterlibatan dunia usaha terlihat dalam program penurunan dwelling time, peningkatan kebersihan di areal bandara, dan cashless payment ticket untuk transportasi massal.
Keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) juga dilakukan untuk mendorong inovasi pelayanan publik.
Masyarakat juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosialisasi, termasuk yang terakhir adalah keterlibatan sebagai volunter Asian Games dan Asian Para Games 2018.
“Masyarakat juga bisa melihat capaian program Revolusi Mental di masing-masing program turunannya, mulai dari Gerakan Indonesia Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri, dan Bersatu. Capaian Gerakan Indonesia Melayani terlihat dari peningkatan transparansi dan kualitas perekrutan CPNS melalui sistem CAT, Pelayanan Publik, dan berbagai inovasi layanan publik yang sudah berbasis online,” tambah Nyoman.
Capaian Gerakan Indonesia Bersih terlihat dari upaya revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, tata kelola lahan gambut yang berhasil menurunkan 93,6% titik api, gerakan bersih sanitasi publik, edukasi dan pelaksanan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS), Gerakan Sekolah Bersih dan Bebas Intimidasi, dan pengurangan sampah plastik.
Capaian Gerakan Indonesia Tertib dilihat dari percepatan penyelesaian pengaduan masyarakat yang mencapai 80 persen dengan memanfaatkan jaringan komunikasi elektronik.
Edukasi tertib berlalu lintas serta peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasarana tempat transportasi massal.
Gerakan Indonesia Mandiri terlihat dari sinergi program pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan, peningkatan indeks daya saing global, penurunan suku bunga program Kredit Usaha Rakyat, sistem perizinan terintegrasi (Online Single Submission), serta program dana desa.