TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk komoditas jagung. Hal itu dinyatakan Amran setelah Presiden RI Joko Widodo meminta pihaknya menetapkan HPP Jagung.
“Secara lisan, HPP di Dompu telah ditetapkan Presiden Rp 2.000 per kilogram untuk jagung basah pipilan atau baru panen, dan Rp 2.700 per kilogram untuk jagung pipilan kering,” ujar Amran usai menemani Presiden Jokowi panen raya jagung di Desa Kampasi Meci, Kab. Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (11/4/2015).
Penetapan HPP tersebut, menurut Amran, merupakan bukti keseriusan pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan yang telah dicanangkan. Untuk saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengalokasikan komoditas jagung di Dompu (NTB), Jeneponto (Sulawesi Selatan), dan di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Rencananya, provinsi Lampung akan menjadi sasaran berikutnya untuk komoditas jagung.
Selain penetapan harga jagung, Kementan pun siap membantu pertanian di NTB. Contohnya adalah perbaikan irigasi, pengalokasian benih, pupuk, dan alat mesin pertanian (alsintan).
Khusus untuk Dompu, pemerintah akan menggelontorkan 20.000 hektar plus benih dan pupuk gratis. Sementara untuk seluruh Indonesia, tercatat bantuan jagung disiapkan sebesar 1 juta hektar dengan benih dan pupuk yang juga gratis diperoleh petani.
“Ini merupakan bukti komitmen Kementan untuk kedaulatan pangan. Bantuan jagung sebesar 1 juta hektar itu terbesar sepanjang sejarah,” ujar Amran.
Sementara terkait keluhan harga pupuk yang melambung tinggi, Amran menegaskan akan memperketat kinerja distributor. “Kami sudah dapat laporan. Tolong diketati, tolong diperingatkan ke distributornya. Kalau masih berulah, ganti,” tegas Amran.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden menghadiri panen raya jagung di NTB usai menghadiri acara Puncak Kegiatan Tambora Menyapa Dunia dan Peresmian Taman Nasional Gunung Tambora, Sabtu (11/4).
Dalam kegiatan panen raya tersebut, Amran mendampingi Jokowi memantau perkembangan komoditi jagung di NTB. (adv)