TRIBUNNEWS.COM – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mulia dibentuk tanggal 22 Januari 2011. Di awal berdirinya, Gapoktan ini dijalankan kepengurusan yang diketuai Bapak Isa. Sedangkan sebagai Sekretarisnya Bapak Hasriadi dan selaku Bendahara Bapak M. Yusuf.
Gapoktan yang berdomisili di Desa Cot Kruet, Kec. Makmur, Kab. Bireuen, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) ini secara resmi pembentukannya dituangkan melalui Berita Acara Pembentukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Nomor: 2007/02/01/03/2011 tanggal 22 Januari 2011.
Gapoktan Mulia beranggotakan 4 (empat) kelompok tani (poktan). Masing-masingnya adalah Poktan Tani Makmur, Poktan Bagah Maju, Poktan Bunga Tani dan Poktan Bunga Seroja. Jumlah anggota keseluruhan sebanyak 60 orang.
Visi dan misi yang diemban Gapoktan ini yaitu ”Mewujudkan peningkatan produksi pertanian di tingkat rumah tangga dan desa berbasis kemandirian lokal dan berkelanjutan”.
Sedangkan jenis usaha yang dikelola adalah unit usaha simpan pinjam. Modal awal unit usaha ini berasal dari dana bantuan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) sebesar Rp 100.000.000.
Untuk mewujudkan visi dan misinya, berbagai rencana kerja telah disusun oleh pengurus Gapoktan. Rencana kerja Gapoktan yang telah disusun untuk mengembangkan usahanya, antara lain:
- Pengadaan sarana pertanian dan obat-obatan
- Jual beli hasil pertanian
- Pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida organik
- Mendirikan perpustakaan pertanian
- Mendirikan saung tani keliling
- Memperluas areal laboratorium lapang mandiri
- Regenerasi petani
Dalam hal ketertiban administrasi, Gapoktan Mulia ini terbilang cukup baik. Misalnya saja pengarsipkan buku-buku catatan administrasi dan keuangan sudah tertata dengan rapi. Demikian juga halnya aturan atau norma tertulis seperti AD/ART dan kesepakatan-kesepakatan lain yang dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan kegiatan Gapoktan.
Selain itu, berbagai kegiatan terutama yang menyangkut pembinaan kepada anggota telah dilakukan. Kegiatan pembinaan anggota yang dilakukan oleh Gapoktan Mulia yaitu melalui kunjungan kepada anggota kelompok tani yang berjumlah 4 kelompok. Kunjungan ini dijadwal secara teratur sesuai dengan yang sudah disepakati bersama.
Demikian juga halnya pelaporan atas perkembangan usaha Gapoktan. Laporan ini disampaikan oleh pengurus Gapoktan kepada pengurus kelompok tani secara rutin yang dilakukan setiap tiga bulan.
Melihat pada kondisi yang sudah berjalan pada Gapoktan Mulia tersebut, baik dari segi aspek pengelolaan administrasinya, perencanaan kegiatan, pelaksanaan fungsi Gapoktan, pengembangan usaha, aspek pembinaan dan pertanggungjawaban Gapoktan kepada kelompok tani yang sudah dilakukan dengan cukup baik, maka tidaklah berlebihan jika Gapoktan Mulia diberikan apresiasi atau penghargaan atas prestasinya.
Penghargaan ini tentu saja dari pemerintah, sebagai pemberi semangat serta pemicu bagi Gapoktan lain agar juga berlomba-lomba melakukan hal yang sama atau bahkan lebih baik lagi. (adv)