TRIBUNNEWS.COM – Potensi bawang dan jeruk yang terdapat di Kabupaten Kampar, Riau mendapat perhatian dari Kementerian Pertanian. Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan akan menggelontorkan biaya sebesar 2,25 miliar untuk pengembangan bawang dan jeruk di sana.
“Pemerintah pusat betul-betul merespon apa yang telah dilakukan Jefry Noer (Bupati Kampar) karena sangat luar biasa dalam upaya mensejahterakan masyarakatnya. Tolong jangan sia-siakan apa yang telah dilakukannya,” ujar Sekretaris Dirjen Hortikultura, Dr. Ir. Yul Bahar saat berkunjung ke kabupaten tersebut, Minggu (24/5).
Selama ini, menurut Yul, persediaan bawang didatangkan dari Brebes dan Cirebon. Namun, dengan bantuan pengembangan tersebut, supai bawang untuk Sumatera bagian Timur dapat didatangkan langsung dari Kampar.
“Kebutuhan bawang sangatlah luar biasa. Untuk ini kami ingin Kampar bisa mendukung kemandirian Sumatera bagian Timur,” katanya.
Anggaran sebesar 2,25 miliar itu akan berasal dari APBN Perubahan 2015. Sebelumnya, pemerintah pusat pun telah mengucurkan dana sebesar 500 juta di awal tahun untuk pengembangan pertanian yang sama.
Selain bawang, potensi perkebunan jeruk di Kecamatan Kuok di wilayah itu pun mendapat perhatian. Sedikitnya bantuan pengembangan lahan seluas 200 hektar telah dilakukan Kementan pada awal 2015.
Menurut Yul Bahar, pihaknya ingin mengembalikan kembali kejayaan jeruk manis seperti pada tahun 1980. Pada era tersebut, Kampar dikenal sebagai pemasok jeruk terbesar dengan distribusi yang sampai ke Pulau Jawa.
“Jika berhasil, kami tidak akan segan-segan menambahnya kembali,” ujar Yul. (advertorial)