TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan tiga kawasan di timur Indonesia untuk menjadi lahan peternakan dan perkebunan tebu.
Tiga kawasan itu adalah Sulawesi Tenggara, Merauke dan Kepulauan Aru, Maluku.
Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta, Rabu (17/6/2015) setelah melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani.
Ia mengungkapkan setidaknya 10 pabrik gula dan perkebunan tebu telah terbuka untuk penanam modal.
Amran mengatakan, pihaknya dan BKPM akan bekerja sama untuk mengatasi hambatan yang ada, sehingga penanam modal tertarik mewujudkan rencana investasinya di dua sektor penting tersebut.
Lebih lanjut Amran juga menyatakan, kini telah terdapat 26 penanam modal asing yang tertarik mengembangkan gula rafinasi dan perkebunan tebu, sementara beberapa lainnya juga tertarik di sektor bisnis peternakan.
Untuk industri gula, penanam modal yang tertarik adalah Jepang. Sementara untuk sektor peternakan, yang tertarik adalah Brazil, Australia dan Selandia Baru.
Rencananya, lahan untuk sektor peternakan disiapkan di NTB, NTT, Pulau Buru (Maluku) dan Kalimantan Timur.
“Kami akan membangun lahan peternakan dan mendukung infrastruktur di daerah tersebut, termasuk pelabuhan dan jalan,” tukas Amran.
Berdasarkan perhitungan Kementan, pembangunan industri gula rafinasi dengan kapasitas produksi 10 ribu ton per hari akan memakan biaya sekitar Rp 5 triliun.
Untuk itu, Kementan telah mengembangkan rencana bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.
“Kami sedang berencana mengalokasikan 500 ribu hektar lahan di tiga kawasan tersebut. Hitungannya, setiap satu pabrik dengan perkebunan, butuh sedikitnya 50 ribu hektar lahan,” ujar Amran. (advertorial)