TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Bulog memeriksa operasi pasar bawang merah di tiga pasar sekaligus, Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Klender, dan Pasar Rumput.
Operasi ini dilakukan untuk mengecek efek dari operasi pasar yang dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadan.
Hasilnya, bila sebelum harga bawang merah di pasar Induk Keramat Jati Rp 35.000 per kilogram, dari hari ke hari makin menurun menjadi Rp 25.000 per kilogram, kemudian turun lagi menjadi Rp 20.000 kilogram.
Hal itu terjadi setelah digelar operasi pasar komoditas bawang merah dengan harga Rp 17.000 per kilogram.
"Harga pagi ini bawang merah di Kramat Jati Rp 20.000 sampai Rp 21.000. Di Pasar Klender dan Pasar Rumput masih terpantau Rp 25.000 karena baru hari ini dimulai operasi pasar. Harga Rp 25.000 kami anggap masih stabil, tapi saya maunya tetap turun lagi ke Rp 20.000," ungkap Mentan Amran di Pasar Induk Kramat Jati, Minggu (21/6/2015).
Di hari pertama operasi pasar yang digelar di Pasar Klender, satu truk sembako yang dibawa Bulog langsung habis dalam satu jam.
Sedangkan di Pasar Rumput, hingga siang hari masih nampak penuh barang-barang yang dijualnya.
Kementerian Pertanian pun menerapkan strategi pemangkasan rantai tata niaga yang mencapai 7 rantai menjadi 4 rantai.
Menurut Amran, panjangnya rantai tata niaga itu yang memicu melonjaknya harga bawang merah akhir-akhir ini.
"Kita pangkas rantai tata niaga dengan bersinergi bersama Bulog. Kita pasok pasar bawang merah dengan mengambil langsung dari petani bawang di Brebes dan Bima," ujar Mentan.
Mentan Amran menekankan pemerintah selalu hadir bagi masyarakat untuk meringankan harga kebutuhan pokok. Dia juga menekankan target produksi bawang merah bulan depan sebesar 120.000 ton per bulan.
"Bulan ini produksi 140.000 ton per bulan. Bulan depan 120.000 ton per bulan. Sedangkan kebutuhan 90.000 ton per tahun," jelasnya.
Di Jabodetabek, operasi pasar telah dilakukan di 12 titik pasar ritel seperti Pasar Kramat Jati, Jatinegara, Klender, Rawasari, Cikini, Palmerah, Pasar Minggu, Kebayoran Lama, Kampung Bahari, Kalibaru Grogol, dan di Depok.
Pemilihan lokasi itu berdasar perkiraan wilayah yang akan mengalami kenaikan harga signifikan sampai usai Lebaran.
"Operasi pasar juga tidak hanya dilakukan di pasar-pasar saja, melainkan kita juga akan turun langsung di tengah-tengah masyarakat, seperti di perumahan agar stok pangan yang dimiliki masyarakat sudah pasti mencukupi hingga Lebaran nanti," jelas Mentan Amran.
Dalam operasi pasar yang digelar bersama Bulog ini tidak hanya terdapat bawang merah. Truk-truk milik Bulog juga menjual beras, gula, dan minyak goreng. (advertorial)