News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buharto: Jadi Petani Itu Membanggakan

Penulis: Sponsored Content
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM – Namanya Buharto. Ia lahir 9 September 1971. Meski sudah menginjak kepala empat, ia tetap semangat membuktikan diri sebagai petani yang sukses. Tahun 2013 ia terpilih sebagai juara I pemilihan petani teladan tingkat provinsi.

Semua itu bermula dari lahan pertanian organik yang dikembangkan olehnya. Bersama 35 anggota Kelompok Tani Karya Tani 2 Karang Melok, Bondowoso, Jawa Timur, ia berhasil melakukan serangkaian ujicoba pertanian organik.

Hasilnya sukses. Nilai tambah yang didapat Buharto dan kawan-kawannya melimpah. Sejak itu ia tidak lagi mempermasalahkan penilaian miring yang sering dilontarkan warga sekitarnya dulu.

“Ya, terus terang saja, dulu saya sering mendapat penilaian tidak sedap dari para petani. Saya kerap dianggap kurang waras karena menggunakan pupuk organik di lahan pertanian saya,” ujarnya.

Buharto sekarang memang pantas berbangga hati. Hasil lahan pertanian organik miliknya berlimpah. Setiap satu hektar ia bisa menangguk 12 ton. Bahkan tak jarang ia memproduksi padi sebanyak 15 ton per hektar.

Jika dibandingkan saat memakai pupuk kimia, Buharto hanya bisa memanem padi 4-5 ton per hektar. Oleh karena itu pantas jika ia lebih memilih pupuk organik.

Selain itu, ia menjelaskan sistem pertanian organik bisa mengurangi kerusakan lingkungan, karena penggunaan zat kimia berkurang drastis.Harganya juga lebih murah.

Di balik kesuksesannya mengembangkan pertanian organik di Bondowoso, terdapat pemikiran Buharto lain yang menarik untuk ditelaah.

Ia mengungkapkan dirinya yakin Tuhan menciptakan segala sesuatunya seimbang. Sebab jika Tuhan menciptakan hama penyakit, pasti Tuhan juga menciptakan penangkalnya dari alam itu sendiri.

“Kalau sudah begitu, untuk apa kita menggunakan pupuk dan obat-obatan kimia juga? Kenapa kita tidak menangkal serangan hama penyakit secara alamiah juga?” tanyanya.

Berbekal keyakinan itu, Buharto yakin pertanian organik akan mendatangkan manfaat yang luar biasa.

Di samping itu, ini juga sekaligus membuktikan profesi petani bukanlah profesi remeh temeh atau rendahan.

“Menjadi petani itu membanggakan. Petani tidak akan hidup susah,” ujarnya.

Ke depannya Buharto akan terus mengembangkan pertanian organik dengan pola hulu ke hilir. Selain karena telah ada Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) di daerahnya, sarana-prasarana lain pun cukup memadai.

Sejauh ini di lahan pertanian Buharto telah ada penggilingan padi, lantai jemur, lumbung pangan, serta berbagai kebutuhan pertanian lainnya.

Semua itu ada yang dibeli sendiri, ada pula bantuan dari Dinas Pertanian Pemkab Bondowoso.

Dengan berbekal semangat dan rasa kemandirian yang besar, Buharto yakin prospek pertanian organik ke depannya akan lebih cerah.

Untuk meneruskan cita-citanya, ia berencana membangun pabrik pakan ternak sapi dan pakan ternak ikan. Selain itu ia juga ingin mendirikan ‘sekolah’ pertanian organik di lahan pertaniannya.

“Memberikan manfaat kepada orang lain itu lebih bermakna dibanding penghargaan apapun,” tutup Buharto. (advertorial)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini