TRIBUNNEWS.COM – Target kedaulatan pangan yang hendak dicapai pemerintah tahun 2017 harus mendapat dukungan berbagai pihak. Tak terkecuali pemerintah daerah.
Dengan peningkatan produksi berbagai komoditi khusus, seperti padi, jagung dan kedelai, diharapkan kebijakan pembangunan pertanian dapat sejalan dengan program Nawa Cita yang digagas Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Lampung, sebagai salah satu provinsi di Indonesia, juga siap melaksanakan kebijakan terkait target kedaulatan pangan. Program Upaya Khusus (UPSUS) digelar di provinsi tersebut hingga akhir Desember 2015 mendatang.
Setidaknya 12 Kabupaten dan 1 Kota di Lampung siap meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai yang memang menjadi tiga komoditi utama sasaran program UPSUS.
Kedua belas kabupaten itu adalah Tulungbawang, Pringsewu, Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Barat, Lampung Utara, Pesawaran, Waykanan, Pesisir Barat, dan Tulungbawang Barat. Sementara 1 kota itu Metro.
Nantinya, Kementerian Pertanian akan melaksanakan program UPSUS dengan kerjasama berbagai pihak, seperti Fakultas Universitas Lampung, unsur Badan Pembina Desa (Babinsa) se-Lampung, Sekretariat Nasional Jokowi Kawal Nawa Cita, dan berbagai pihak terkait lainnya.
Bentuk kegiatan UPSUS di Lampung sendiri secara umum terbagi menjadi dua, yakni Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) serta penyediaan alat dan mesin pertanian. RJIT dilaksanakan dengan tujuan menjamin ketersediaan air selama masa pertumbuhan tanaman.
Sementara penyediaan alat dan mesin pertanian seperti traktor, alat tanam (rice transplanter), pompa air, dan alat panen (combined harvester) dilakukan untuk mendukung proses penanaman dan panen.
Selain itu, langkah lain yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah penyediaan benih unggul, penggunaan pupuk yang berimbang, dan pengaturan musim tanam dengan Kalender Musim Tanam (Katam).
Penyediaan benih unggul dilakukan agar peningkatan produktivitas lahan dan produksi pertanian dapat terjamin. Sementara penggunaan pupuk berimbang dilakukan agar menjamin pertumbuhan tanaman yang optimal.
Sementara Katam bertujuan mengantisipasi dampak perubahan iklim yang sering kali menyebabkan gagal panen.
Di samping itu, program UPSUS di Lampung juga akan diwarnai pelaksanaan program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT), serta pendampingan oleh penyuluh pertanian, TNI, Babinsa dan mahasiswa.
Sepanjang bulan Juli 2015 sendiri, Provinsi Lampung telah menerima sejumlah bantuan alat operasional pertanian. Tercatat, pada Selasa (14/7/2015) lalu, tujuh Kelompok Tani (Poktan) di Kota Metro, Lampung menerima tiga unit hand tractor dan empat pompa air untuk peningkatkan produktivitas pertanian di sana, sehingga kedaulatan pangan diharapkan dapat benar-benar tercapai. (advertorial)