TRIBUNNEWS.COM – Berbagai komoditi pangan strategis harus tetap dijaga produktivitasnya di tahun 2016 mendatang. Kementerian Pertanian (Kementan) telah merencanakan berbagai langkah agar hal itu terwujud.
Salah satu langkah yang tengah direncanakan adalah perekrutan 10 ribu tenaga penyuluh pertanian yang akan disebar ke seluruh wilayah Indonesia. Perekrutan itu diharapkan membuat produktivitas komoditi utama pertanian terus terjaga.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan, Pending Dadih Permana, 10 ribu tenaga penyuluh pertanian tersebut akan melengkapi tugas 27 ribu penyuluh pertanian berstatus PNS yang telah ada saat ini.
Di samping itu, Dadih juga menyebutkan, 20,300 tenaga harian lepas penyuluh pertanian akan terbantu menjalankan tugasnya.
Sementara mengenai lokasi perekrutannya sendiri akan dilakukan dari kalangan Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA). Hal itu dipandang perlu karena para pelaku saat ini sebenarnya sudah memahami pertanian, tapi belum memiliki kemampuan penyuluhan.
Dadih mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi mereka untuk memiliki kemampuan penyuluhan dengan baik.
Dengan demikian komoditi pangan strategis seperti padi, jagung, kedelai, daging, bawang merah, bawang putih dan tebu dapat terkawal produktivitasnya secara berkala.
Sementara mengenai peran dan tugas TNI yang saat ini membantu petani, hal itu tidak akan mengambil alih tugas para penyuluh. TNI akan tetap membantu petani sebagai tenaga pendukung dan mendinamiskan petani dalam hal pembangunan irigasi maupun pembasmian hama. (advertorial)