Selain itu, ia mengerahkan ibu rumah tangga di sekitar Posyandu untuk menanam jamur serta sayuran organik, seperti kacang panjang dan caisim, di pekarangan rumah. Dengan demikian kebutuhan konsumsi sehari-hari dapat dipenuhi.
Ia berharap kecamatan Kokap menjadi sentra industri jamur. Bahkan ia sudah mengusulkan ke pemerintah setempat untuk bantuan budidaya 50 ribu lok jamur, sebagai syarat menjadi sentra industri. Pasalnya jamur memiliki tingkat panen tinggi. Setiap hari, ia dapat memanen lima kilogram jamur tiram. Jika panen raya bisa mencapai 12 kilogram.
"Menanam jamur itu mudah, butuh kelembaban udara, tapi butuh matahari juga."
Namun, usahanya tak luput dari kendala. Jamur hasil budidayanya terserang hama jamur, ia tak berani menyemprotkan atau memakai pupuk karena alasan organik.
Produksi jamur merosot tajam, karena jika tak ada hama dapat memanen lima kilogram, tetapi ketika terkena hama hanya satu kilogram. Sehingga sementara waktu ia tunda penanamannya. Jika tak ada aral melintang, bulan Februari 2013, kelompok arisan memasak akan menerima penyuluhan budidaya jamur dari Dinas Pertanian Kulonprogo.
Sunarti adalah salah satu finalis Srikandi Award 2012, untuk kategori Inisiatif Pemberdayaan Ekonomi dan Pangan Lokal, dengan judul program "Sumber Gizi Dari Tanah Kami". Ia adalah bidan di Margotirto, Kokap, Kulonprogo, D.I Yogyakarta.
Klik TRIBUN JAKARTA Digital Newspaper
(Berita, artikel dan foto-fotonya dijamin WOW!)
Baca Artikel Menarik Lainnya
- Pakar Gizi: Minuman Bersoda Tidak Picu Kegemukan
- Jangan Ragu Menambahkan Serat Pada Menu Anda
- Sarapan Nasi dan Mi Instan? Siap-siaplah Mengantuk
- Baik Buruknya Minum Kopi
- Efektifkah Susu Kalsium Tinggi untuk Cegah Osteoporosis?