Pertanyaan pembaca Tribunnews.com:
Mengapa Setelah Ditambal Sementara, Gigi Saya Makin Sakit, Dok?
Dokter Anastasia,
Perkenalkan nama saya Febri, usia 35 tahun. Langsung saja, ya Dok.. ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan ke Dokter.
Kemarin, saya mendapatkan perawatan tambal gigi sementara di klinik gigi dekat rumah saya.
Kebetulan setahun yang lalu saya pernah melakukan tindakan operasi kecil untuk pencabutan gigi geraham paling akhir.
Dalam pengecekan setelahnya, ternyata terdapat lubang pada gigi geraham di sebelahnya. Dan baru kemarin saya sempat melakukan perawatan gigi berlubang tersebut.
Sebelumnya yang saya rasakan hanya ngilu. Tetapi setelah dilakukan perawatan justru timbul rasa sakit yang amat sangat. Kira-kira karena apa, ya Dok?
Saya diberi obat Kaditic (diclofenac potassium 50mg). Tetapi jika diminum justru bertambah sakit. Tetapi jika saya istirahatkan (tidur), tidak terasa sakit setelah bangun. Tetapi setelah beberapa jam kemudian rasa sakit kembali timbul.
Berisikokah kira-kira andai setelah dilakukan penambalan ini kemudian saya meminta gigi tersebut dicabut saja, Dok..? Sekedar informasi bahwa saya penderita asam urat dan darah tinggi tetapi jarang sekali kambuh.
Mohon penjelasan dari Dokter. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terimakasih.
Wassalam,
Febri (Kutabumi, Tangerang)
Jawaban:
Dear Ibu Febri,
Terimakasih atas pertanyaannya. Saran terbaik saya saat ini adalah: hentikan terlebih dahulu pemakaian obat oral yang Ibu terima, banyak mengkonsumsi air putih, dan segeralah kembali ke dokter gigi yang merawat Ibu kemarin. Silakan Ibu menceritakan apa yang Ibu rasakan dan alami, sehingga sang dokter dapat memahami dengan lebih rinci terkait kondisi kesehatan Ibu, serta dapat memberikan perawatan terbaik selanjutnya bagi Ibu.
Sebelum memberikan beberapa masukan terkait kondisi Ibu, saya butuh beberapa informasi terkait riwayat kesehatan Ibu selama ini.
Pertama, terkait kesehatan umum Ibu. Apakah kondisi tekanan darah Ibu yang tinggi dan anomali kadar asam urat Ibu sudah lama diderita? Berapa nilainya? Apakah sudah dikonsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam (Internist)? Rutin dikonsultasikan ke Beliau dan dalam kondisi terkontrol. ataukah hanya dikontrolkan sesekali saat urgent?
Apakah hingga detik ini sedang dalam tahap perawatan Beliau? Sudah berapa lama dirawat? Bagaimana perkembangannya selama ini? Apakah statusnya masih rutin mengkonsumsi obat resep dari Beliau hingga detik ini? Bila "iya", jenis obat apakah yang Ibu konsumsi? Apakah ada beberapa pesan khusus terakhir dari Beliau terkait kondisi kesehatan umum Ibu?
Mengapa pertanyaan ini saya ajukan? Karena tidak ada satu hal pun yang berdiri sendiri dalam kehidupan tubuh kita, Ibu.. Segala detail saling mengait dan berhubungan secara holistic. Tidak pernah terputuskan mata rantainya sepanjang kita masih menerima berkah kehidupan.
Pertanyaan kedua, apakah Ibu menderita alergi terhadap jenis makanan/minuman atau terhadap
kontak raga Ibu terhadap bahan tertentu sebelum ini? Bila "iya", manifestasi reaksi alergi seperti apakah yang Ibu alami?
Ketiga, apakah Ibu sebelum ini pernah mendapatkan resep obat Kaditic? Bila pernah, untuk kasus apa, kapan, dan bagaimana reaksi tubuh Ibu saat mengkonsumsinya dulu?
Kedua pertanyaan terakhir saya ajukan karena saya butuh kepastian ada tidaknya kemungkinan reaksi alergi/penolakan dari sel raga Ibu terkait obat yang dikonsumsi maupun diaplikasikan dalam gigi Ibu.
Kaditic adalah obat golongan antiinflamasi nonsteroid yang mempunyai efek anti peradangan dan mengurasi symptom rasa sakit. Mekanisme kerjanya adalah dengan penghambatan sintesa prostaglandin.
Prostaglandin ini mempunyai peran penting sebagai penyebab dari peradangan, sensasi nyeri, dan demam. Merupakan pengobatan jangka pendek untuk kondisi-kondisi akut tertentu. Tidak boleh untuk anak-anak. Tablet harus ditelan utuh dengan air sebelum makan.
Perlu kehati-hatian ekstra bagi penderita dengan insufisiensi jantung, ginjal dan hati yang parah, penderita dengan gangguan saluran cerna atau dengan riwayat ulkus peptikum, penderita berusia lanjut, penderita dengan riwayat kecenderungan perdarahan, dan terhadap Ibu hamil, maupun menyusui.
Obat ini dapat berefek samping terjadi sakit perut, gangguan pencernaan, perut terasa panas dan mata terasa pedas, mengantuk, pusing, sakit kepala, diare dalam derajat ringan. Sesekali dapat pula menimbulkan efek gagal ginjal akut, reaksi kulit dan kenaikan jumlah enzim hati. Pada penggunaan jangka panjang, mungkin terjadi anemia sekunder, retensi cairan dan kenaikan tekanan darah.
Obat ini tidak diperbolehkan untuk pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap diclofenac potassium, adanya tukak lambung/perdarahan saluran cerna, dan pada riwayat sensitivitas silang dengan Aspirin, atau obat-obat antiinflamasi nonsteroid lainnya.
Bila dikonsumsi bersama beberapa macam obat lain tertentu dapat menimbulkan reaksi anomali, semisal dengan:
- Parasetamol, akan memperbesar resiko kerusakan hati atau ginjal. Jangan digunakan sebagai kombinasi untuk pengobatan jangka panjang.
- Antikoagulan, akan memperbesar resiko perdarahan.
- Aspirin, akan memperbesar resiko tukak lambung. Bila dikonsumsi dengan Amilorid, Spirolakton, Triamteren akan mengurangi efek obat lainnya tersebut dan meningkatkan kadar potassium dalam darah
Bila dikonsumsi dengan Probenesid akan menaikkan efek dari Kaditic, karena memperpanjang waktu eliminasi dari Kaditic. Kaditic dapat meningkatkan kadar litium dalam plasma, serta meningkatkan kadar dan toksisitas Metotreksat dan dapat menambah nefrotoksisitas dari Siklosporin.
Kaditic harus disimpan pada suhu kamar (25-30oC) dalam wadah tertutup dan hendaknya dihindarkan dari cahaya.
Selanjutnya, terkait kondisi gigi-geligi Ibu. Pertanyaan awal saya adalah: karena kasus apakah sehingga gigi geraham terakhir Ibu dicabut satu tahun lalu? Pengobatan dan resep apakah yang diberikan ke Ibu setelahnya? Bagaimana prosesnya?
Kedua, terkait gigi yang sedang Ibu keluhkan,
- Kapan pertama kali Ibu merasakan keluhan rasa ngilu pada gigi? Kapan dirasakan? Sewaktu-waktu, terus-menerus sepanjang hari, ataukah hanya saat ada pemicu tertentu? Hanya saat udara sedang dingin maupun sedang minum/makan yang dingin yang lalu langsung lenyap setelahnya, setelah minum/makan yang panas, ataukah keduanya?
- Bagaimana detail rasa sang gigi saat ada fiksasi bahan makanan di dalam lubang sang gigi?
- Bagaimana detail sensasi rasa ngilu sang gigi? Apakah linu tajam, durasi panjang ataukah pendek, rasa ngilu menekan yang tumpul, ataukah menyebar?
- Apakah terbatas pada bagian gigi atas, ataukah terasakan seolah hingga menembus tulang di ujung akar sang gigi.bahkan terasa tiada tertahankan hingga terasa menyebar ke pelipis?
Pertanyaan detail ini untuk berikan gambaran ke saya terkait kondisi sang gigi sebelum dirawatkan.
Ketiga, terkait proses perawatan yang kemarin Ibu terima. Pada proses pembersihan jaringan karies Ibu, apakah sang dokter melakukan pengeboran dengan alat juga? Bila "iya", seperti apakah detail rasa yang Ibu alami selama proses pembersihan gigi dilakukan? Apakah Ibu sempat merasa sangat linu? Apakah sempat keluar darah dari lubang gigi Ibu?
Pertanyaan ini saya ajukan untuk memperkirakan kedalaman lubang sang gigi pasca proses pembersihan oleh sang dokter.
Dalam prosesnya, tahapan pembersihan memang wajib dilakukan. Dokter akan membersihkan dan mengangkat semua jaringan gigi yang telah terinfeksi selama proses karies berlangsung. Mengapa? Karena bakteri telah berkembang di area tersebut.
Pembersihan dimaksudkan untuk mengeliminasi semua area infeksius. Dalam prosesnya, kavitas lubang gigi akan diluaskan sesuai perluasan proses kariesnya. Nah, pada beberapa kasus proses karies telah mendekati area pulpa yang berisi jaringan syaraf, pembuluh darah, dan limpa. Dalam pembersihannya bisa dirasakan ngilu yang cukup kuat.
Pada beberapa kasus tertentu perlu pemberian suntikan pembiusan lokal agar tidak terlampau menyakitkan bagi pasien, dan dokter dapat menyelesaikan tahapan perawatan sesuai prosedur. Tetapi, pada kasus ketika jaringan pulpa telah mati sepenuhnya hingga ujung akar, maka proses pembersihan jaringan terinfeksi pada gigi tidak terasakan sensasi rasa sakit yang mengganggu.
Keempat, tahukah Ibu,
- Jenis obat/bahan apakah yang diaplikasikan ke dalam gigi Ibu sebelum lubang gigi ditumpat dengan bahan tambalan sementara?
- Adakah aroma tertentu yang Ibu rasa/cium setelahnya? Bagaimana aromanya?
- Adakah informasi yang diberikan ke Ibu setelahnya? Bila ada, apa informasinya?
- Adakah pesan khusus terkait waktu kunjungan berikutnya yang telah Beliau jadualkan untuk melanjutkan perawatan gigi Ibu? Bila ada, kapan Ibu diminta kembali dating melanjutkan perawatan?
Hal ini dapat berikan sedikit informasi ke saya terkait jenis perawatan yang mungkin dipilih. Pengaplikasian beberapa obat tertentu pada gigi dengan kasus tertentu kadang dapat memunculkan efek sensasi rasa tertentu. Umumnya lalu dokter akan meresepkan obat penawar prediksi munculnya rasa sakit tersebut dan anti peradangan, bila diperlukan. Untuk kasus tertentu juga diberikan resep antibiotic. Tetapi perlu diingat bahwa terkait rasa sakit sangat dipengaruhi oleh ambang rasa sakit individual sewaktu-waktu setiap dari kita.
Artinya, bahkan faktor non fisik pun dapat berikan pengaruh pada bagaimana kita merasakan sensasi rasa kita tersebut, Ibu...
Terkait keinginan Ibu untuk mencabutkan gigi Ibu yang sakit tersebut, karena pentingnya fungsi sang gigi dalam rongga mulut Ibu serta rentetan anomali yang bisa dialami bila dicabut dan tidak segera dibuatkan gigi palsu, maka saya menyarankan untuk merawatkannya terlebih dahulu.
Hendaklah gigi hanya dicabut bila sang gigi sudah sama sekali tidak bisa dirawat apapun lagi, Ibu.. Maaf, yea..
Demikian, Ibu.semoga penjelasan saya dapat dipahami dengan baik oleh Ibu dan segera dapat Ibu tindaklanjuti. Salam sehat dari saya, yea..
D-smile, 17 April 2013 09:29 WIB
Kontak Konsultasi Drg Anastasia Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatangigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage -Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktik pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com. Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.